Friday, August 28, 2009

PERKATAANMU MEMEGANG KUNCI KEMENANGANMU


Matius 12 : 37 - “Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."
Banyak orang kristen atau orang yang menyebut dirinya percaya kepada Yesus, hidup sakit-sakitan, kekurangan atau serba pas-pasan dalam keuangan, hubungan dengan sesama dan anggota keluarga yang tidak harmonis, sakit hati, kecewa, bingung dengan segala masalah dan persoalan yang dihadapi di dunia ini. Sesungguhnya Tuhan tidak menghendaki umat yang telah ditebusNya dengan darahNya sendiri yang kudus dan tak bercacat cela untuk hidup dengan keadaan seperti itu. Tuhan memanggil kita untuk menjadi terang atas segala bangsa, tidak hanya dalam kehidupan spiritual tetapi juga secara fisik dan mental atau keadaan jasmani dan jiwa yang baik-baik saja (3 Yohanes 2), dalam kehidupan keluarga, bisnis dan hubungan dengan orang lain karena Yesus telah membayar lunas dan menyelesaikan semuanya di atas kayu salib Kalvari.
II Korintus 5 : 17 mengatakan di dalam Kristus kita adalah ciptaan baru. Itu berarti keadaan orang percaya tidak sama dengan mereka yang belum atau tidak percaya kepada penebusan Yesus di kayu salib. Orang percaya atau orang kristen itu memiliki “kehidupan yang baru”, yang lama telah berlalu (dan seharusnya tidak ada lagi sakit penyakit, kekurangan, kemiskinan, kebingungan, ketakutan dsb). Bapa kita di surga bukanlah pencipta atas segala sakit penyakit, kemiskinan dan kebingungan, ketakutan dsb. Dalam Kristus kita semua telah diambil dari kerajaan kegelapan dan dipindahkan kepada TerangNya Yang Ajaib, artinya masa depan orang yang telah menerima dan percaya kepada Kristus Yesus itu jelas terlihat, tidak suram, gelap dan samar-samar.
Kita juga memiliki kodrat ilahi di dalam diri kita melalui iman kepada Kristus, artinya sesuatu yang supranatural telah dipulihkan, ditransfusikan ke dalam diri orang percaya. Kita tidak lagi melakukan sesuatu berdasarkan penglihatan natural yang seringkali menipu. (II Petrus 1 : 3-4, I Yoh 5 : 10 -13 )
Kita telah dipindahkan dari kerajaan kegelapan (kerajaan yang dikuasai oleh setan-setan) kepada kerajaan terang (tempat kediaman Tuhan sebagai sumber atas segala sesuatu yang sudah ada dan yang akan ada) Kolose 1 : 12 – 14
Tetapi bila semua itu benar,mengapa begitu banyak orang yang menyebut diri mereka orang kristen atau orang yang percaya kepada Kristus senantiasa hidup dalam kekalahan, ketakutan dan kebingungan dalam banyak hal ?
Kunci Utamanya adalah PERKATAAN YANG KELUAR DARI MULUTMU (Matius 12 : 37)
Dari ucapan-ucapan perkataan yang keluar dari mulutmu, bukan mulut orang lain, engkau ditentukan untuk dibenarkan atau dihukum.
Jika kita merenungkan Firman Tuhan sejak kitab Kejadian sampai Wahyu, kita akan menemukan begitu banyak Tuhan ayat Firman Tuhan yang memperingatkan kita untuk berhati-hati dengan lidah, ucapan, perkataan yang keluar dari mulut kita. (Amsal 18 : 21, 21 : 23 - Matius 12 : 37, 15 : 11 – Yakobus 3 : 5, 8 – I Petrus 3 : 10, dst.)
PERKATAAN KITA ADALAH KESAKSIAN YANG MEMERINTAH HIDUP KITA (WAHYU 12 : 11)
Hukum rohani yang telah kita abaikan selama ini adalah Perkataan Kesaksian Kita yakni Perkataan tentang Kita atas segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kita baik secara langsung maupun tidak langsung, itulah yang menentukan dan memerintah hidup kita ke depan (Bilangan 14 : 28, Markus 11 : 23, Roma 10 : 9 – 11, 13)
Dalam kitab Amsal 6 : 2 , jelas sekali dikatakan manusia dapat terjerat oleh perkataan yang keluar dari mulutnya sendiri.
Perkataan kesaksianmu memerintah di alam roh, di alam supranatural karena malaikat-malaikat Tuhan yang telah ditempatkan untuk berkemah di sekeliling orang percaya hanya akan bergerak apabila mulut kita mengucapkan FirmanNya (Mazmur 103 : 20, 91 : 11, 34 : 8)
Kita tidak akan dapat menikmati janji-janji Tuhan melebihi “perkataan mulut” kita sendiri. Apakah yang telah engkau tabur dalam kehidupanmu sehari-hari untuk hari esok dan masa depanmu, melalui mulutmu sendiri, berkat atau kutuk, kehidupan atau kematian ?
Hukum Tabur Tuai menurut hukum Tuhan atau orang dunia sering mengatakan Hukum Tarik Menarik ini berlaku bagi semua baik orang yang belum bertobat maupun yang sudah bertobat. (Zakaria 10 : 1b, Galatia 6 : 7)
Tetapi Firman Tuhan mengatakan orang dunia lebih cerdik dalam menangani perkara-perkara dalam hidupnya daripada anak-anak terang dan Bapa kita di surga tidak menginginkan kita menjadi anak-anakNya yang baik hati tetapi bodoh. (Yeremia 4 : 22, Matius 10 : 16b, Lukas 16 :8)
Dalam Markus 11 : 23, Tuhan Yesus berfirman bahwa kita dapat memiliki apa saja asal kita tidak bimbang hati (roh ) kita, tetapi percaya didalam hati (roh) kita dan mengakui/memperkatakan dengan mulut kita.
Banyak orang kristen mungkin mempunyai pengetahuan Firman Tuhan yang penuh di kepala mereka tetapi tetap tidak dapat hidup menikmati janji-janji Tuhan karena tidak hidup dalam ketaatan untuk percaya dengan hati dan mengakui/memperkatakan dengan mulut mereka.
Firman Tuhan menegaskan kembali hal yang sama dalam kitab Roma 10 : 9 – 11, 13 bahwa tidak hanya percaya dalam hati tetapi juga mengaku/memperkatakan dengan mulut kita agar kita diselamatkan/dilepaskan.
Hukum Pengakuan ini berlaku untuk semua aspek dalam kehidupan kita bukan nanti setelah kita di surga tetapi Tuhan menginginkannya selama kita hidup di dunia. (Mat 6 : 10, 10 : 32, Yoh 6 : 51)
Kunci kelimpahan dan keberhasilan kita jelas dikatakan dalam Yosua 1 : 2 dan Mazmur 1 : 2 - 3
“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (…for then thou shalt make thy way prosperous, and then thou shalt have good success – KJV)
“tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” (…; and whatsoever he doeth shall prosper – KJV)
Semakin sering kita melatih diri kita untuk merenungkan dan memperkatakan Firman Tuhan, semakin nyata kehadiran Tuhan dan kuasaNya bekerja dalam hidup kita dan semakin nama Yesus ditinggikan dan dimuliakan dalam kehidupan kita. Semakin kita malas dan kurang melatih diri kita untuk merenungkan dan memperkatakan Firman Tuhan dalam hidup kita, semakin jauh pula hadirat Tuhan dan pengenalan yang benar tentang Yesus dari kehidupan kita.
Sungguh menakjubkan bahwa arti kata “merenungkan” dalam bahasa Ibrani ternyata mempunyai tiga arti penting yang juga berhubungan dengan “mulut” yaitu : mengerang, berkomat-kamit dan berbicara.
Karena itu biasakanlah memperkatakan Firman Tuhan setiap saat, dalam setiap situasi, keadaan dan persoalan yang kita hadapi, mimpi yang kita rindukan selama ini. Perkatakanlah dengan penuh iman, dan selebihnya Bapa kita di surga akan menyempurnakan semuanya menurut kekayaan kasih karuniaNya dan kerelaan kehendakNya di dalam Kristus Yesus.
PENGAKUAN IMAN MENCIPTAKAN DARI YANG TIDAK ADA MENJADI ADA (Roma 4 : 17)
Alkitab adalah dokumen-dokumen wasiat kita yang telah termaterai (oleh darah Yesus) untuk kita raih dan miliki. Tetapi hanya jika kita percaya dengan hati dan mengaku dengan mulut kita atas semua janji-janji ilahi tersebut, kita tidak tidak akan pernah memilikinya melainkan memberikannya dengan sukarela kepada penguasa kerajaan kegelapan apa yang seharusnya menjadi milik kita didalam Kristus untuk dicuri, dirampok, dirampas dari kita semua yang telah dibayar lunas di Kalvari, dan diberikan kepada penyembah-penyembah kegelapan. (Pengkhotbah 8 : 14)
Dalam Matius 11 : 12, Tuhan Yesus mengatakan sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Surga direbut dengan kekerasan bukan dengan santai dan main-main.
Jadilah Tentara Allah Yang Militan untuk Merebut dan Mempertahankan Kerajaan Allah yang telah diberikan kepada kita gerejaNya, umat yang telah ditebusNya dan sangat dikasihiNya untuk mewarisi kerajaanNya bersama-sama dengan Dia (Yesus Kristus) dan saat ini dipercayaiNya untuk meninggikan panji-panjiNya di seluruh muka bumi sebelum kedatanganNya yang kedua kali untuk menjemput kita semua.
Be Overcomer - Joel Z. Harahap

Monday, August 24, 2009

Umat Perjanjian Tuhan Tidak Berada Dibawah Kendali Hukum Ekonomi Dunia

Semua yang ada dalam kendali sistim dunia termasuk hukum ekonomi berada dibawah kutuk kematian karena semua yang ada dalam pengaruh dunia berada dibawah kendali kutuk Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat yang membawa kematian setelah Adam dan Hawa karena dosa mereka terpisah dari Allah yang memberi mereka nafas kehidupan. (Kejadian 3 : 3 , 22). Namun bagi mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus dan menerima kuasa penebusan Kristus di kayu salib, kutuk kematian di Taman Eden tidak lagi berkuasa atas hidup mereka meski mereka masih berada di dalam dunia karena mereka telah dipulihkan dan menerima buah Pohon Kehidupan melalui pengorbanan Kristus yang telah mengalahkan sengat maut sebab Ia adalah satu-satunya jalan yang membawa semua yang mati kembali hidup bahkan kehidupan yang kekal. (Yohanes 3 : 15, 16 , 36 - 5 : 24 - 6 : 40, 47 -11 : 25 - 17 : 3 - 20 : 31)
Jadi meskipun saat ini sepertinya keadaan dunia gemerlap dan nampak hidup tetapi karena sudah berbau kematian sejak awalnya, pada akhirnya suatu saat tetap akan mati atau binasa termasuk ekonomi dunia atau sistim keuangan dunia karena dunia berada di bawah kerajaan kegelapan yang membawa kematian, kehancuran dan kebinasaan. Tuhan meminta GerejaNya di akhir jaman untuk tidak mempunyai roh yang tertidur dan tinggal dalam zona nyaman sehingga apabila bencana besar atau sering disebut Masa Kesesakan Yakub melanda dunia termasuk dalam sistim ekonomi dan keuangan, umat Tuhan yang tidak berjaga-jaga juga akan termasuk yang binasa. (Hosea 4 : 6, Wahyu 8 : 13, 12 : 12)
Tetapi Gereja Apostolik Akhir Jaman adalah suatu umat Tuhan yang mengerti dan berjalan dalam Perjanjian Kuasa Darah Yesus dalam setiap area kehidupan mereka termasuk dalam bidang ekonomi dan keuangan. Mereka telah terlatih dan teruji melalui Api Tuhan Yang Memurnikan dan Padang Gurun Kekeringan sebelum mereka menerima suatu pengurapan Supranatural yang dilandasi oleh iman mereka kepada Tuhan dalam perjanjianNya dengan Abraham. (Galatia 3 : 7, 9)
Hukum Supranatural Perjanjian berkata aku tidak memfokuskan pada hal-hal yang kelihatan tetapi kepada hal-hal yang tidak kelihatan karena hal-hal yang kelihatan (yang di dalam dunia) itu hanya sementara tetapi hal-hal yang tidak kelihatan (yang supranatural) itu yang kekal. (II Korintus 4 : 18)
Jadi karena segala sesuatu yang berjalan menurut Hukum Dunia termasuk Hukum Ekonomi itu tidak kekal atau sementara, maka semua itu ada dalam ketidakpasti. Bila hari ini sepertinya cuaca cerah dan menyenangkan, esok hari ke depan tiba-tiba mendung dan hujan lebat bahkan bukan tak mungkin terjadi badai secara tiba-tiba yang tidak dapat diprediksi sebelumnya bila kita tidak berjaga-jaga senantiasa seperti perintah Tuhan.
Tetapi Hukum Ekonomi Surga tidak pernah digoncangkan dan tetap stabil. Umat Perjanjian Tuhan Akhri Jaman yang mengerti penggenapan Firman Tuhan dalam kitab Ibrani 12 : 27, tidak akan mengandalkan segala sesuatu yang ada di dalam dunia atau yang dari manusia.
Hukum Supranatural Umat Perjanjian berkata kami tidak berada dibawah kendali hukum dunia termasuk hukum ekonomi dan keuangan. Bapa di surga mempunyai cetak biru tersendiri mengenai kemakmuran dan kelimpahan di akhir jaman yang Ia simpan bagi anak-anakNya yang mengerti kuasa perjanjianNya dengan Abraham ketika kita dicangkokkan melalui iman kepada Kristus dengan carang yang asli. Dan cetak biru itu adalah Hukum Supranatural bukan hukum natural yang berada di dunia ini.
Yesaya 48:17 “Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah (profit - English - KJV) yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.
Sungguh suatu pernyataan luar biasa dari Bapa kita di surga, suatu janji yang mengagumkan. Tuhan berjanji akan menuntun kita di jalan yang akan membawa keuntungan. Dengan kata lain Tuhan akan mengajar kita bagaimana untuk mendapatkan keuntungan dan memberitahukan dimana keuntungan itu berada.
Pemazmur mengatakan :

…, Let the LORD be magnified, which hath pleasure in the prosperity of his servant.” (Mazmur 35 : 27 , KJV)

Sangat jelas dikatakan bahwa Tuhan senang atas kemakmuran/keberhasilan hamba-hambaNya. Kita adalah umat perjanjianNya yang lebih dari seorang hamba karena melalui iman kepada Kristus kita telah diangkat menjadi anak Allah dan juga dicangkokan dengan cabang yang asli sebagai keturunan Abraham yang berhak menerima janji-janji Allah. (Galatia 3 : 26, 29) Kita telah dicangkokkan melalui Tuhan Yesus pada suatu posisi setara dengan bangsa Israel yakni menjadi ahli waris yang sah bersama mereka sebagai keturunan Abraham dan ikut merasakan berkat kuasa perjanjian Tuhan yang ada pada bangsa Israel.

Lalu mengapa kita tidak mengambil keuntungan dari semua itu dan mengagungkan dan meninggikan nama Tuhan kita di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah ? Bukankah iman berarti MELAKUKAN APA YANG TUHAN TELAH SINGKAPKAN ATAU BERITAHUKAN MELALUI PEWAHYUAN-NYA ? Dan inilah pewahyuan akhir jaman bagi umat Tuhan yang rindu meninggikan tanduk-tandukNya diantara segala bangsa. Tuhan sangat senang atas kemakmuran dan keberhasilan hamba-hambaNya dan kita bukan lagi hamba tapi putra-putri dari Allah yang Maha Kuasa. (Galatia 4 : 7)
Be Richly Blessed - Joel Z. Harahap