Wednesday, July 14, 2010

Memasuki Siklus Berkat-BerkatNya - Bani Isakhar

Saat kuasa anugerah Allah datang, banyak situasi/keadaan kita harus disesuaikan dan diatur ulang olehNya. Ketika Allah harus mengakhiri satu musim/situasi untuk memulai musim/situasi yang baru atau saat Ia membawa kita melalui masa transisi, Ia harus mengakhiri atau mematikan terlebih dahulu situasi/keadaan yang lama atau yang sebelumnya. Bani Isakhar, salah satu suku dari kedua belas suku Israel, adalah orang-orang yang mempunyai pengertian untuk saat-saat yang baik sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel (I Taw. 16:32a). Mereka mengetahui bagaimana suatu musim atau keadaan dan struktur-struktur tertentu harus berakhir, agar musim, keadaan dan struktur-struktur yang baru yang Allah tetapkan dapat dimulai.
Isakhar ialah anak ke-9 dari Yakub dan anak ke-5 dari Lea. Suku Isakhar secara strategis ditempatkan bersama Yehuda dan Zebulon (Bil. 2:5; 10:14–15). Zebulon, anak ke-10 dari Yakub dan anak ke-6 dari Lea, yang berarti “berdiam, tempat tinggal.” Zebulon adalah suku perang, pengiriman, dan perdagangan. Yehuda adalah anak ke-4 dari Yakub dan Lea. Arti namanya, “Kiranya Ia [Allah] dimuliakan.” Yehuda secara profetik selalu ditetapkan untuk pergi terlebih dahulu sebagai suku peperangan yang akan menaklukkan.

Wednesday, July 7, 2010

Lihatlah Masa Depanmu!

Lalu firman TUHAN kepadaku: “Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku.” – Yeremia 1:12
Hari ini saya menulis untuk membangkitkan kembali pengharapanmu! Meski kita berada di tengah banyak goncangan, Allah memiliki suatu rencana ilahi bagi masa depan kita. Apa yang Allah katakan kepada saya ini akan memberimu kekuatan di tengah masa transisi/perubahanmu. Untuk meninggalkan masa lalu, kita tidak dapat tetap sama, harus ada perubahan. Kini kita sedang meninggalkan musim yang lama/masa lalu kita dan memasuki suatu musim yang baru/hal-hal yang baru dalam hidupmu. Allah ingin memberikan kepada kita pengertian profetik untuk melihat musim kita yang baru.
Ketika Allah menyingkapkan tentang masa depannya kepada Yeremia dan waktunya untuk berubah ke musim yang baru, pada awalnya, ia tak dapat melihatnya. Allah secara profetik memanggilnya menjadi nabi dan Yeremia hanya terus berfokus pada kelemahan-kelemahannya. Bukankah kita seperti itu– khususnya saat kita tak dapat melihat apapun? Saya menyukai kegigihan Allah pada Yeremia. Tak peduli apapun alasan Yeremia terkait dengan panggilan dan musim barunya, Allah terus berbicara tentang kekuatan Yeremia. Seperti pengalaman saya. Allah telah berbicara pada saya tentang peningkatan, tapi saya memiliki begitu banyak alasan. Alasan saya adalah, “Ini terlalu sulit! Saya tak dapat bergerak maju. Musim lalu saya begitu sukar. Bagaimana mungkin saya bergerak maju ke musim yang baru? Ya, saya menginginkan musim baru, tetapi alangkah baiknya jika jauh lebih mudah!”
Sayangnya Allah tidak berkata, “Sandie, musim depan akan jauh lebih gampang… engkau lihat; ini akan menjadi musim yang mudah.” Sebaliknya, saya mendapat jawaban yang sama dengan jawaban yang diterima bangsa Israel ketika mereka mengeluh…
“Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu …” —Ulangan 30:11
Dengan cepat saya mengambil Alkitab setelah saya mendengar Firman ini, dan saya diingatkan bahwa terobosan terletak di dalam mulut saya sendiri! Ya! Bacalah apa katakan Allah kepada bangsa Israel:
"Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.” – Ulangan 30:14Allah mengatakan hal yang sama terhadap engkau dan saya! Ia berkata bahwa terobosan bagi musim-mu yang baru ada pada mulutmu, di dalam pikiranmu, dan di dalam hatimu dan agar engkau mau melakukannya! Ya, para kekasih Allah, engkau dapat melakukannya! Melakukan apa? Semua yang IA perintahkan! Wow, bukankah FirmanNya menguatkan?

Sunday, July 4, 2010

Engkau Dipanggil untuk Memilih “DESTINY”mu

Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” – Yeremia 1:4-5
"Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya." – Mazmur 139:16
Seperti Yeremia dan Daud yang telah dipanggil sebelum masuk ke rahim ibu mereka, begitu juga setiap kita sebelum kita dilahirkan. Namun demikian, berdasarkan kehendak bebas, Allah mengijinkan setiap orang memilih untuk hidup di dalam panggilan itu atau tidak. Ia berkata tentang diriNya:
"Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." – Matius 22:14
Pilihan itu datang dari keputusan-keputusan yang kita ambil, entah saat kita mampu atau tidak untuk tetap berdiam di dalam kepenuhan kemuliaanNya. Ia takkan menaruh pada kita hal-hal yang tidak dapat kita tanggung, sebab hal itu dapat menghancurkan kita. “Destiny” memanggil setiap kita, dan kehendak bebas kita yang menentukan hasil dari panggilan itu. Saat hati kita terus-menerus merespon suara Pencipta kita, “Aku memilihmu! Di atas segala-galanya, Aku memilihmu!,” kita menuntun perjalanan kita menuju “destiny” kita.


“Destiny” Kita Bukanlah Produk Akhir, Melainkan Sebuah Perjalanan Menuju Akhir Itu
IAlah asal mula kita dan IA jugalah “destiny” kita. Kita ada di dalamNya sebelum dunia diciptakan dan kita akan kembali berdiam di sampingNya, dan bahkan kita telah berdiam, saat kita turut mengambil bagian dalam kemuliaanNya dengan menerima kebaikan dari korban curahan DarahNya.
Perjalanan menuju “destiny” kita adalah seperti kita “berlari dalam pertandingan” yang memainkan hari-hari yang tertulis di dalam kitabNya bagi setiap kita. Perjalanan ini terjadi satu hari di setiap waktu, satu keputusan di suatu saat untuk memilihNya di atas segala-galanya. Di dalam menjalani hidup kita, mengarahkan mata kita kepadaNya dan, sekali kita, secara sadar membuat keputusan untuk “memilihNya,” kita mendapati diri kita berada di tengah-tengah “destiny” kita yang sesungguhnya, yang hanya kita dapati di dalamNya."Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga." – Kis. 17:26-28