Thursday, November 25, 2010

RASA SAKIT BERSALIN DARI TATANAN DUNIA BARU!

“Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru” (Matius 24:8).
Secara literal terjemahan bahasa Yunani dari ayat ini adalah, “Semua itu barulah permulaan dari rasa sakit bersalin.” Kata Yunani yang diterjemahkan “penderitaan” dalam Alkitab Bahasa Indonesia (atau “sorrows” dalam KJV) adalah “odin”. Strong’s Exhaustive Concordance menjelaskan “odin” berbicara tentang rasa sakit tiba-tiba yang berhubungan dengan kelahiran bayi, “sakit, penderitaan.” Dalam cara yang mirip seperti rasa sakit yang harus dirasakan sebelum bersalin, dunia ini akan melewati banyak “rasa sakit bersalin” sebelum Kristus datang.
Banyak orang memperhatikan kalender bangsa Maya, yang memprediksikan akhir zaman pada tahun 2012. Namun Alkitab berbicara menentang penetapan tanggal. Tidak seorang pun tahu dengan pasti waktunya kecuali Tuhan sendiri. Kita memang dapat melihat banyak tanda, namun kita tidak dapat mengetahui dengan tepat waktunya.
Para murid bertanya kepada Yesus, “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?” (Matius 24:3). Yesus memberikan sejumlah tanda, yang itu semua akan menjadi seperti penderitaan konstraksi seorang wanita ketika akan melahirkan bayinya. Kristus berkata dunia akan melewati kesakitan “rasa sakit bersalin” sebelum IA kembali ke dunia dan mendirikan Kerajaan-Nya. Dr. M. R. DeHaan mendaftarkan rasa sakit bersalin yang diberikan dalam Matius, pasal dua puluh empat sebagai berikut :
1. Meningkatnya penyesatan
2. Munculnya Kristus-Kristus palsu
3. Deru perang atau kabar-kabar tentang perang
4. Kelaparan dan penyakit sampar
5. Gempa bumi di berbagai tempat
6. Penganiayaan dan diskriminasi rasial
7. Manusia tidak dapat dipercaya [saling mengkhianati, saling membenci; kasih orang Kristen akan menjadi semakin dingin].
8. Nabi-nabi palsu
9. Penyesatan
10. Pemberitaan Injil ke seluruh dunia. (M. R. DeHaan, M.D., Signs of the Times, Kregel Publications, hal. 51).

Dr. DeHaan kemudian berkata,Semua dari sepuluh tanda yang ada dalam Matius 24:3-14 tersebut, kecuali tanda yang terakhir yaitu Injil akan diberitakan ke seluruh dunia, telah terjadi di sepanjang sejarah manusia, namun demikian semuanya tidak pernah terjadi secara bersamaan atau terjadi pada waktu yang sama. Saya ulangi lagi, belum pernah semua tanda-tanda itu terjadi secara serempak. Tuhan sendiri berkata, “Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu” (Matius 24:33)… Tetapi sekarang, semua yang terjadi dalam sejarah, semua tanda-tanda ini terjadi secara bersama-sama pada waktu yang sama saat ini. Jadi, betapa penting menghadapi pertanyaan yang paling mendesak, “Apakah kita sudah siap untuk menyambut kedatangan Tuhan?” Ketika IA datang, pintu keselamatan akan ditutup untuk selama-lamanya bagi semua orang yang pernah mendengar [Injil Kristus] namun yang telah dengan kesadarannya terus menolak untuk menerimanya (M. R. DeHaan, M.D., ibid., hal. 52).

Friday, November 19, 2010

APAKAH ENGKAU TAKUT UNTUK KEHILANGAN UANG ?

“Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Tuhannya dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."- Wahyu 21:7-8
“He that overcometh shall inherit all things; and I will be his God, and he shall be my son. But the fearful, and unbelieving, and the abominable, and murderers, and whoremongers, and sorcerers, and idolaters, and all liars, shall have their part in the lake which burneth with fire and brimstone: which is the second death.” – Wahyu 7-8 - KJV
Mengapa Tuhan menggunakan bentuk maskulin (He) dalam ayat Firman Tuhan tersebut di atas? "Dia (bentuk laki-laki) yang menang." "Aku akan menjadi Tuhannya". "Ia akan menjadi anak-Ku." Hal ini tentunya membuat kita ketika kita membaca firman tersebut diatas, karena biasanya Tuhan menyebut Gereja-Nya sebagai Mempelai Wanita. Jawabannya adalah terletak pada kenyataan bahwa pada sifat “laki-laki” umumnya memiliki keberanian, kekuatan, keperkasaan. Tuhan menginginkan setiap orang kristen, baik pria maupun wanita untuk maju dalam pertempuran/peperangan rohani sebagai prajurit salib dengan sifat maskulin, yakni dimaksudkan untuk menjadi berani, kuat dan gagah perkasa, tidak mudah putus asa dalam peperangan melawan si jahat tetapi juga cantik dan indah seperti mempelai wanita – itulah mengapa gereja Tuhan akhir zaman disebut Prajurit Mempelai.
“Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.” – 2 Timotius 2:3
“Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita,” – 2 Timotius 2:10-12
“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” – Efesus 6:11-12

Majulah, tentara Tuhan, majulah berperang,
Dengan salib Kristus, majulah terus,
Yesus Kristus Panglima yang memimpin melawan kerajaan musuh,
Majulah ke medan perang, dan ikutilah panji-panjiNya,
Majulah, tentara Tuhan, majulah berperang,
Dengan salib Kristus, majulah terus!
Bagi dia yang menang,
Mahkota kehidupan telah tersedia,
Bersama dengan Raja kemuliaan,
Akan memerintah dalam kekekalan!

"Barangsiapa yang menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Tuhannya, dan ia akan menjadi anak-Ku.” – Wahyu 21:7

Winston Churchill pergi untuk menghadapi pertempuran sengit dalam Perang Boer, dan di dalam lubang-lubang perlindungan ketika Perang Dunia I, dan di bawah ledakan-ledakan bom yang dijatuhkan di London, sebagai Perdana Menteri Inggris, Churchill menyerukan apa yang dikatakan oleh James Boswell,
"Dalam peperangan yang terjadi dalam kehidupan manusia, keberanian merupakan kualitas utama yang sangat diperlukan pada manusia karena kualitas itulah yang menjamin semua yang lainnya.”
Churchill sangat benar! Karena sikap yang lemah dan penuh ketakutan dari perdana menteri-perdana menteri sebelumnya, yang membuat Inggris hampir kehilangan segalanya. Keberanian sangat diperlukan dalam peperangan dan pertempuran. Perdana Menteri Baldwin dan Chamberlain tidak memiliki keberanian. Mereka adalah orang-orang yang ragu-ragu dan penakut. Keberanian dari Churchill itulah yang menyebabkan Inggris meraih kemenangan. Tanpa keberanian dalam suatu peperangan, yang ada hanyalah kekalahan.
Keberanian adalah kualitas yang utama dari manusia yang diperlukan dalam peperangan karena kualitas itulah yang menjamin semua yang lainnya.
Dan bagaimana persamaan ini juga berlaku dalam dunia roh - dalam menghadapi konflik dengan dunia, dengan kedagingan dan dengan iblis yang harus dihadapi setiap orang kristen.
“Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Tuhannya dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi orang-orang penakut, … akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."- Wahyu 21:7-8
Setiap orang Kristen yang sungguh-sungguh adalah seseorang yang “menaklukkan” dan juga seorang “pemenang" melalui kekuatan dan kasih karunia dari Tuhan di dalam Kristus! Tetapi si penakut! - “sipenakut”, sangat berlawanan dengan si “pemenang” tidak akan mewarisi apapun, selain lautan api!
Dr. John Gill mengatakan "rasa takut" ialah mereka, "yang memiliki roh seorang penakut atau pengecut, dan tidak berani mempertahankan Kebenaran. Mereka, oleh karena rasa takut akan manusia, tidak berani menyatakan kebenaran Kristus dan InjilNya atau tidak mau menyatakannya, mereka adalah orang-orang yang akan masuk ke dalam masa aniaya dan kesusahan besar. Mereka adalah orang-orang yang takut akan tanda binatang itu tetapi mereka hidup dalam perbudakan kepadanya. "
Dalam wahyu 21:8, terjemahan kata Yunani untuk "si penakut" sebenarnya berarti "dengan takut-takut atau dengan malu-malu." Arti kata tersebut menunjukkan “suatu sikap yang penakut atau pengecut” dan “sikap takut-takut atau malu-malu” dan keduanya tidak pernah digunakan dalam arti yang baik. Dalam ayat firman tersebut, “si penakut” berada pada urutan yang pertama dari daftar orang-orang yang disebut sebagai pendosa. Ini adalah perkataan yang sama yang digunakan Yesus ketika Ia berkata, "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" (Markus 4:40)
"Rasa Takut" tercantum sebagai karakteristik pertama dari mereka yang akan "mendapat bagian di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang" (Wahyu 21:8). Berada di urutan yang pertama karena ini adalah alasan utama orang akan tetap terhilang. Mereka terlalu takut atau takut-takut untuk menjadi orang Kristen yang sesungguhnya. "Si Penakut" ditempatkan di depan “Si pembunuh”. Mengapa ? Karena beberapa pembunuh, seperti Paulus, bahkan dapat berubah sepenuhnya. Tapi tidak ada yang dapat menjadi seorang Kristen yang sesungguhnya jika memiliki jiwa seorang penakut atau pengecut! Sikap penuh ketakutan itu mencelakai, mengutuk, mengkritik jauh lebih banyak orang daripada pembunuhan. Pembunuhan hanya dilakukan kepada beberapa orang. Pembunuh hanya ada beberapa tetapi si penakut/pengecut banyak dimana-mana. Oleh karena itu penakut/pengecut ditempatkan di urutan pertama dalam daftar dosa yang mencelakakan jiwa. Sifat yang penakut/pengecut adalah benar-benar alasan terbesar untuk orang tetap tinggal dalam keadaan tidak bertobat dan pergi ke neraka.Ada orang yang mendengar Injil yang menempelak mereka, tetapi lalu menjadi takut dan menolak untuk mendengarkannya lagi. Yesus mengatakan mereka yang seperti itu adalah ,

Monday, November 15, 2010

KESELAMATAN MENANG MELALUI PEPERANGAN DAN PERGUMULAN MENDALAM DAN PAKAIAN YANG DIGULUNG DALAM DARAH

Baca : Kejadian 11:31, 12:1 - Ibrani 11:8 - Matius 18:3
“Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga” (Matius 8:11).
Firman Tuhan Yesus Kristus tersebut membuat jelas dalam ayat ini bahwa Abraham, Ishak dan Yakub adalah orang-orang yang telah bertobat. Adalah sangat penting untuk memperhatikan apa yang Kristus katakan bahwa banyak orang akan datang “dari Timur dan Barat” dan duduk makan bersama-sama dengan mereka “di dalam Kerajaan Sorga.” Ini adalah nubuatan mula-mula untuk orang-orang non Yahudi “dari Timur dan Barat” akan bertobat dan masuk ke dalam kerajaan sorga. Kristus membuat pernyataan ini langsung setelah orang non Yahudi (bangsa-bangsa - Gentiles), seorang perwira Romawi, menyatakan imannya di dalam Dia.
Namun saat ini saya tidak akan memfokuskan kepada perwira ini, tetapi saya akan memfokuskan pada kedua patriakh [bapa leluhur Israel] yang Yesus katakan akan ada dalam kerajaan sorga. Dengan tegas Yesus berkata bahwa Abraham dan Yakub akan ada di sana. Itu membuat jelas bahwa Abraham dan Yakub keduanya adalah orang-orang yang telah bertobat.
Namun demikian pikirkanlah latar belakang mereka. Abraham berasal dari keluarga penyembah berhala. Kita mengetahui hal itu dari Kejadian 12:1. Ayah Abraham tidak melakukan apapun untuk mendukung iman anaknya. Ayahnya adalah seorang penyembah berhala, dan justru semua yang dilakukan oleh ayah Abraham adalah untuk merintangi dan mencegah Abraham untuk mentaati Allah (Kejadian 11:31). Jadi, patriakh Isreal yang pertama, yaitu Abraham adalah gambaran dari seorang anak muda yang bertobat dari antara keluarga non Kristen.
Ada banyak dari saudara kita yang telah mengalami persis seperti apa yang dialami oleh Abraham. Orang tua mereka bukanlah orang-orang Kristen, namun mereka datang kepada Kristus – bahkan walaupun keluarga mereka berusaha untuk menghalang-halanginya. Mereka akan duduk bersama dengan Abraham dalam kerajaan sorga karena mereka mentaati Tuhan ketika Ia berkata kepada mereka,
“Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu” (Kejadian 12:1).
Kita mungkin mengenal dan mengetahui beberapa dari mereka yang seperti itu. Bahkan beberapa dari mereka memiliki orang tua yang atheis (dalam pengertian sesungguhnya), ada juga dari Unitarian (dalam pengertian sesungguhnya), beberapa adalah penganut agama Yahudi (dalam pengertian sesungguhnya), beberapa dari Roma Katolik, dan beberapa dari Budha dll. Seperti Abraham, mereka terlebih dahulu harus meninggalkan orang tua mereka yang menentang Yesus. Sama seperti Abraham, oleh iman mereka,
“taat, ketika ia [mereka] dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia [mereka] berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia [mereka] tujui” (Ibrani 11:8).
Ya, mereka akan duduk bersama dengan Abraham, di dalam Kerajaan Sorga.
Namun sekarang saya ingin memfokuskan perhatikan Anda pada orang yang terakhir disebut Tuhan dalam ayat kita ini, yaitu patriakh Yakub. Ia berasal dari latar belakang yang berbeda dari kakeknya, yaitu Abraham. Abraham adalah orang yang pertama dalam keluarganya yang bertobat. Abraham sama seperti seseorang yang datang sendirian, keluar dari dunia, dan masuk ke dalam gereja, dan beroleh keselamatan. Namun tidak demikian halnya dengan Yakub. Ia adalah generasi ketiga dari keluarga yang telah bertobat ini. Kakeknya dan ayahnya keduanya adalah orang-orang yang telah diselamatkan. Anda perhatikan, Yakub adalah gambaran dari seorang muda yang ada di dalam gereja. Sama seperti Yakub, banyak anak muda yang hidup dan pertobatannya muncul dari dalam gereja.
Sekarang hal ini seharusnya menjadi perhatian anda.

Tuesday, November 9, 2010

Apa Yang Dilakukan Iblis Sepanjang Hari ? – Bagian Keempat

Alkitab menjelaskan bahwa penyakit tubuh dapat disebabkan oleh setan seperti tertulis dalam Matius 9 :
32 Sedang kedua orang buta itu keluar, dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan.
33 Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu berkata-kata. Maka heranlah orang banyak, katanya: “Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel.”
34 Tetapi orang Farisi berkata:”Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.”

Matius 12 : 22 - Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu, lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat.

Jadi tampak jelas bahwa penyakit secara fisik dan mental dapat terjadi karena pengaruh setan.
Dalam Markus 5 dikatakan bahwa:
1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat daripekuburan menemui Dia.
3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai.
4 Karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.
5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.
6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembahNya,
7 dan dengan keras ia berteriak: ”Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!”
8 Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!”

Engkau mungkin telah mengetahui kelanjutan dari kisah ini. Hal ini mungkin mempengaruhi harga daging babi di Gerasa pada tahun-tahun itu. Tetapi kebenaran sejati dari peristiwa ini seringkali kita lupakan, yakni jika seseorang sakit atau menderita secara mental, hal ini tidak berarti setan sedang memegang kemenangan rohani dan mesti diadakan pengusiran setan supaya ia dapat disembuhkan. Atau penyakit ini juga tidak secara otomatis merupakan akibat dari dosa tertentu. Kita harus mengingat apa yang dikatakan dalam Yohanes 11:1-4,
1 Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta.
2 Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya.
3 Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.”
4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: ”Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.
Hal ini berarti di tengah peperangan rohani yang sepertinya sedang berusaha memporak-porandakan hidupmu, Allah sedang bertanya kepada setan suatu ketika dan berkata, “Apakah engkau mengenal hamba-Ku (….nama saudara). Hanya sedikit manusia yang seperti dia di bumi. Aku mengasihi (…. nama saudara). Ia adalah orang yang sangat Kukasihi.” Dan pada saat itu setan akan bereaksi, “Oh... si (….nama saudara), ya aku mengenal dia. Ia mengasihi-Mu karena Engkau begitu memberkatinya. Aku tahu, jika Engkau membiarkanku mengambil pekerjaannya dan jika Engkau membiarkanku menaruh beban secara emosional atau penyakit, maka ia akan berhenti melakukan hal-hal yang rohani. Dan engkau dapat mendengar jawaban Allah, “Engkau dapat menjamah tubuh (….nama saudara), tetapi engkau tidak dapat merenggut yang lainnya. Dan engkau tidak dapat mengambil hidupnya, itu bagian-Ku. Jadi sepertinya setan diberi kebebasan untuk menyerangmu sampai engkau menjadi lemah dan menanggung rasa malu.
Tetapi saudara yang terkasih, ini dilakukan Allah karena Ia begitu mengasihimu dan karena Allah percaya pada integritas hatimu, serta karena Ia memiliki rencana yang begitu kaya untuk hidupmu supaya hidupmu berbuah lebat, bahwa Ia terpaksa membuat engkau menderita daripada engkau akan kehilangan yang terbaik daripadaNya. Jadi sekali lagi, setan mengira ia sedang mempermainkan Allah, padahal sesungguhnya Allahlah yang sedang memanfaatkan setan. Setan membawa hal-hal yang mendukakan dalam hidupmu, supaya engkau berhenti untuk percaya kepada Allah dan meninggalkan-Nya. Tetapi Allah mengetahui, engkau akan bereaksi dengan benar, engkau akan bersujud kepadaNya dan menangis memohon anugerah, dan ketika engkau sedang melakukan hal itu, suatu tingkat kekuatan rohani baru sedang berada di hadapanmu, suatu kuasa yang tidak dapat engkau alami jikalau tubuhmu dan pikiranmu baik-baik saja.
Paulus mengerti bahwa rahasia ini hanya dapat dimengerti oleh sebagian orang. Itu sebabnya ia berkata dalam 2 Korintus 12:
7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena pernyataan-pernyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
8 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu undur dari padaku.
9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan, dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Paulus diberi “duri dalam daging”, suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan yang membatasi dirinya dan mungkin memalukannya. Bahkan ia katakan seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku. Itu adalah utusan setan untuk mengecoh dan mengganggunya karena kemenangan-kemenangan rohani yang telah ia alami. Jadi tampaknya Allah telah berkata pada setan, “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Paulus? Tidak ada yang seperti dia di bumi.”
Dan setan dengan gembira bereaksi menjamah tubuh Paulus. Sekarang dengarkanlah reaksi Paulus: “Aku telah tiga kali meminta pada Allah supaya Ia mengambilnya, tetapi Ia tidak melakukannya”. Ia berkata,” Tidak, Paulus, ini baik bagimu. Semakin sedikit engkau bergantung pada dirimu, maka engkau akan semakin bergantung pada-KU.” “Sekarang” jawab Paulus, “Setiap kali penyakit itu datang mengganggu, aku berhenti dan memuji Allah, karena semakin aku lemah, maka semakin besarlah kuasa-Nya atasku.
“Aku senang dan rela dalam kelemahan”, kata Paulus. Ini adalah pesan dari Allah bahwa setiap kali ia tidak dapat melakukan sesuatu ketika sedang sakit, maka Allah bebas untuk melakukan mujizat. Dan setiap batasan yang diakibatkan oleh penyakit itu atas diri Paulus, memiliki potensi menjadi suatu kemenangan rohani. Karena ketika kegiatannya dibatasi, waktunya bersama Allah semakin dalam. Jadi Paulus semakin berkurang dan Allah semakinbertambah. Semakin Allah bertambah, semakin Ia dimuliakan. Karenanya Paulus bersukacita dalam kelemahannya karena Kuasa Kristus ada padanya melalui kelemahan itu.
Jadi apa yang dilakukan setan sepanjang hari? Salah satunya adalah bertarung dengan malaikat-malaikat Allah memperebutkan bangsa-bangsa dan engkau. Hal lain yang mereka lakukan adalah berusaha membuat Allah mengijinkan mereka menjamah tubuhmu atau menggunakan penyakit untuk menjatuhkanmu secara rohani. Penyakit ini mungkin lebih serius dari flu. Bahkan dapat berupa penyakit jantung atau kanker. Para malaikat yang jatuh ini berargumentasi dengan Allah bahwa dengan menjamahmu, mereka akan menghancurkan imanmu. Allah mengetahui pada saat yang tepat penyakit itu atau trauma secara emosi itu akan berujung pada kemuliaan-Nya.
Ia mungkin menyembuhkanmu. Tetapi mungkin juga tidak. Apapun yang Ia lakukan, ketika engkau menderita, Ia akan menguatkanmu, membangunmu, dan merangkulmu dalam pelukan-Nya, dan melalui setiap penyakit yang engkau derita, Ia sedang mempersiapkanmu untuk memakaimu, untuk menjadi alat-Nya, untuk memuliakan Nama-Nya.
Tetapi yang dilakukan iblis sepanjang hari, mereka akan berusaha membuat kehidupan rohanimu menjadi tidak produktif. Dan Allah membiarkannya karena Ia ingin membuat hatimu tertuju ke surga. Bukankah Ia baik? Ia melakukan-Nya karena Ia begitu mengasihi kita. Allah adalah Roh, dan tujuan-Nya adalah membentuk kita menjadi manusia rohani. Dan apakah yang dilakukan Allah sepanjang hari? Ia mengasihi kita. Bahkan ketika kita mengeluh mengenai hal-hal yang Ia ijinkan terjadi untuk kebaikan kita, Ia tetap mengasihi kita. Dan ketika kita meraung pada-Nya sambil mengeluh bahwa Ia tidak mengasihi kita, apa yang Ia lakukan? Ia mengasihi kita… itulah yang dilakukan Allah setiap saat… setiap hari. Dan bukankah kita bersukacita karenanya?

Jadi apa yang dilakukan setan setiap hari?
Sebuah pertanyaan yang patut direnungkan
Mereka tidak bermalas-malasan
Bahkan jika engkau sedang merenung
Mereka memiliki tujuan
Mereka terfokus
Mereka ingin engkau memalingkan muka dari Allah
Mereka mengincar jiwamu
Memburumu, menggodamu, mencobaimu,
Untuk menghancurkan hubunganmu dengan Allah
Dan mencuri, merampok apa yang disediakan Allah bagimu
Melalui salib Kristus di Kalvari
Mengingatkanmu akan kelemahan-kelemahanmu
Membuat engkau berpikir
Tuhan tak pernah memperhatikanmu
Dan tak pernah menebus engkau menjadi manusia baru
Mereka berperang melawan malaikat kudus
Memperebutkan engkau dan bangsa-bangsa
Mengincar Israel dalam keadaan damai maupun perang
Mereka suka memakai penyakit dan kelemahan tubuh
Sebagai senjata pamungkas
Mereka ingin melemahkanmu
Supaya hatimu berpaling
Rahasianya sederhana
Ketika perang sedang berkecamuk
Berdiamlah dan ingatlah
Apa yang sedang dilakukan Allah bagimu
Musuh mungkin berusaha untuk menghancurkanmu
Tetapi satu hal tetap adalah
Apa yang dilakukan Allah sepanjang hari
Adalah menjagamu dan mengasihimu
Menuju garis akhirmu
Dengan kemenangan dan kemuliaanNya

Untuk Dipelajari dan Aplikasi
1. Simaklah kembali langkah setan menuju kehancuran. Bagaimana seseorang dapat begitu tertipu bahwa jalan yang mereka kira menuju kebesaran ternyata menuju kehancuran? Berikan ilustrasi yang berhubungan dengan saat ini yang serupa dengan itu ! Bagaimana prinsip tersebut akan mempengaruhi engkau secara pribadi?
2. Menurutmu apakah perang yang terjadi sekarang di dunia adalah representasi dari perang antar para malaikat di alam roh? Pilihlah satu konflik yang engkau kenal dan carilah apa yang sedang diperebutkan para malaikat! Menurutmu apa yang terjadi di alam roh saat terjadi Perang Dunia II?
3. Setan senang menyerang tubuh atau memakai kelemahan pada tubuh sebagai dasar peperangan. Mengapa dan apakah artinya tubuh jasmani kita bagi Allah? Berikan dua alasan mengapa tubuh kita penting dipakai menjadi lahan pertempuran?
4. Bacalah kembali kitab Ayub pasal satu dan dua. Siapakah yang memulai percakapan terlebih dahulu? Siapakah yang menyebut Ayub pertama kalinya? Apa penilaian Allah tentang karakter Ayub? Apakah penyakitnya merupakan sungguh merupakan suatu hukuman? Mengapa Allah melakukan hal itu? Bagaimana reaksi setan?
5. Pertama Allah mengijinkan setan mengambil ternak Ayub kemudian anak-anaknya lalu seluruh kekayaannya. Bagaimana reaksi Ayub? Hapalkanlah Ayub 1:20-22. Bagaimanakah kita mengetahui bahwa ini adalah reaksi yang sempurna? Apa empat kebenaran yang Ayub proklamasikan dalam ayat-ayat tersebut?
6. Setelah segala sesuatu diambil, Allah mendorong setan untuk menyerang tubuh Ayub. Ini adalah ujian yang terakhir dan tersulit untuk Ayub. Apakah batasan yang diberikan Allah pada setan? Apa artinya hal ini bagi kita?
7. Apa penyebab penyakit Ayub? Apakah engkau pernah mengenal seseorang yang memiliki penyakit yang mengerikan? Apa dan bagaimana reaksimu?
8. Penyakit fisik maupun mental yang tercatat dalam Alkitab dipakai iblis dalam peperangan rohani. Apa artinya semua itu menurut pendapatmu? Bagaimana cara setan menipu kita tentang penyakit dan aktivitas setan?
9. Ketika Allah mengijinkan setan menjamah tubuhmu, apakah artinya itu? Apakah ini merupakan suatu kesalahan atau suatu kehormatan untukmu? Apa tujuan Allah? Apa tujuan setan? Dan apa peranmu?
10. Ayub menjadi contoh bagi kita bagaimana proses terjadinya dari semua itu. Paulus menjadi contoh bagaimana kita mesti meresponi dengan benar. Hapalkanlah II Korintus 12:7-10. Tuliskan kembali secara personal dan deklarasikan pada Allah jika engkau sedang diserang penyakit. - Russel Kelfer

Friday, November 5, 2010

Apa yang Iblis Lakukan Sepanjang Hari? - Bagian Ketiga

Apa yang dilakukan setan setiap hari? Ini adalah pertanyaan yang kita ajukan ketika kita mempelajari misteri ciptaan Tuhan yang disebut “malaikat”.
Mereka memang misterius. Tetapi misteri di Alkitab, adalah rahasia yang menanti untuk disingkapkan. Tugas kita adalah meneliti dan mempelajari lembar-lembar Alkitab untuk menemukan siapa makhluk-makhluk ajaib ini, dari mana asal mereka, dan mengapa sebagian dari mereka ditakdirkan untuk menjadi utusan Allah, sedangkan sisanya menjadi musuh-Nya, serta apa saja yang mereka lakukan di dunia ini setiap hari.
Dalam dua pelajaran terdahulu, kita mengetahui bahwa ada malaikat yang lebih indah dan lebih berkuasa dari malaikat yang lain. Malaikat ini diijinkan oleh Penciptanya untuk menerima sebagian kehormatan. Ia adalah “kerub yang diurapi untuk melingkupi”. Ia berada di “Gunung Allah yang kudus”, menurut Yehezkiel dan merupakan makhluk istimewa.
Tetapi ia lalu mulai meninggikan dirinya. Bukannya merasa terhormat karena ia dapat melayani sebagai hamba Allah yang Maha Tinggi. Ia mulai memandang dirinya bukan lagi sebagai hamba, tetapi allah.
Jadi ia mulai memfokuskan perhatiannya pada dirinya dan bukan pada Allah. Hal ini menyebabkan kejatuhannya sampai ia dibuang ke neraka. Seperti yang dikatakan Firman Allah “Ia yang merendahkan dirinya, akan ditinggikan.” Dan ia yang meninggikan diri akan direndahkan. Karena itu malaikat yang egois dan sombong ini mulai berpikir di hatinya…”Aku akan…” Kehendaknya menjadi lebih dominan dari pada kehendak Allah. Pada saat itu berakhirlah reputasinya. Ia tidak dapat lagi menjadi pelayan dari Allah yang Maha Tinggi.
Ia mulai dengan “Aku hendak naik ke langit”. Ia memutuskan bahwa panggilannya bukan menjadi pelayan. Ini membuat ia mengambil langkah kedua “Aku hendak mendirikan tahtaku mengatasi bintang-bintang Allah". Ini menunjukkan bahwa ia tidak melihat dirinya sebagai yang diperkenan Allah di antara para malaikat, tetapi sebagai malaikat yang lebih baik dari pada yang lain, hanya karena Allah berkenan menganugrahkan kasih karunia kepadanya. Tetapi malaikat tidak mengerti tentang kasih karunia. Dan setan memakai hal ini sebagai platform untuk menaiki tangga kehancuran. Ia berkata, ”Aku hendak duduk diatas bukit pertemuan." Berdasarkan pada kepercayaan dirinya yang baru, ia ingin menikmati kekuasaan Allah, lalu berkata dalam rohnya "Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan" menunjukkan bahwa ia menganggap dirinya setara dengan Allah. Lalu ia melangkah ke tahap selanjutnya "Aku hendak menyamai Yang Maha tinggi". Akhirnya ia berpikir bahwa ia adalah Allah. Pada saat ini, Allah menghukum dia untuk menghabiskan kekekalan di dalam neraka, bersama dengan mereka yang turut bergabung dengan dia dalam pemberontakan di surga. Mereka yang memberontak lupa bahwa satu-satunya sukacita hanya dimiliki oleh para pelayan Allah.
Karenanya dimulailah perang dalam sejarah yang berlangsung sebelum waktu dijadikan dan akan terus berlangsung sampai waktu tidak ada lagi. Perang ini tidak akan berakhir sampai Allah yang pengasih menghentikan waktu sehingga mereka yang percaya pada-Nya, baik manusia atau malaikat, tidak akan pernah merasakan sakit, kematian, atau penderitaan lagi.
Mereka akan duduk di dekat kaki-Nya dan menyembah-Nya selama-lamanya. Hal ini juga berarti bahwa mereka yang mengatakan “tidak”, baik manusia maupun malaikat, akan menghabiskan kekekalan dalam neraka, terpisah dari Allah, dan dalam penderitaan yang amat sangat.
Perang ini dimulai ketika satu malaikat yang diurapi berkata, “Aku hendak”, dan perang ini tidak akan berakhir sampai Yesus Raja mengakhiri semua pemberontakan ini dalam api neraka yang menyala-nyala. Bukan karena Ia mentakdirkan hal itu, tapi karena pilihan mereka sendiri.
Kita semua adalah peserta dalam perang tersebut. Setiap peristiwa dalam kehidupan kita berpengaruh besar dalam perang itu. Peluru beterbangan, bom-bom berjatuhan di jalan yang kita lewati, bahan peledak itu bertujuan untuk menghancurkan kehidupan kita. Kita sering lupa bahwa kita tidak berjuang melawan darah dan daging, bahwa perang surgawi sedang terjadi di depan pintu kita dan bahwa setiap pilihan yang kita buat membawa akibat dalam peperangan sehari-hari yang sedang terjadi.
Karenanya kita harus memahami apa yang dilakukan setan sehari-hari. Mengamati apa yang dilakukan malaikat yang jatuh itu untuk menghabiskan waktunya.

Tuesday, November 2, 2010

Belajar Teguh

belajar teguh
bukanlah dari teduh
angin sepoi
air bening tenang
cuaca cerah
jalan melapang
berkat mengalir
dan hari-hari hanya damai

belajar teguh
terkadang tiba
kala jiwa resah
hati rusuh
jemari bergetar
kaki lunglai
namun terus melangkah
bersama Kristus

oleh Rev. Ang Tek Khun