“Kristus Yesus, yang telah mati. Bahkan
lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga
duduk di sebelah kanan Allah, yang
malah menjadi Pembela bagi kita.” (Roma 8:34)
|
Saya ingin membuka suatu rahasia
kepada Anda tentang dimana hampir setiap waktu ketika saya duduk untuk menulis
khotbah saya merasa seakan Tuhan berkata kepada saya, “Buatlah itu dengan sederhana, bodoh.” Adalah mudah bagi saya untuk
membuat hal-hal yang sulit untuk dimengerti, namun Tuhan ingin saya “membuatnya dengan sederhana saja.” Secara
alami saya suka bila orang lain berpikir tentang saya sebagai seorang sarjana yang
luar biasa. Namun apakah itu akan menjadi hal yang baik untuk dilakukan bagi
Anda atau sebenarnya bagi saya? Jadi, Tuhan terus mengingatkan saya dari waktu
ke waktu, “Buatlah dengan sederhana, bodoh.”
Oleh sebab itu saya juga ingin
yang akan saya bahas ini menjadi singkat dan sesederhana mungkin. Bahkan
walaupun subyeknya sangat luas dan dalam, saya berdoa hal ini menjadi begitu
jelas bahkan anak-anakpun dapat memahaminya. Ayat kita adalah Roma 8:34. Mari
kita membacanya dengan lantang, mulai dengan frase “Kristus Yesus, yang telah mati.”
“Kristus Yesus, yang telah mati. Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit,
yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita”
(Roma 8:34).
Ayat tersebut menjelaskan kepada kita empat hal tentang Tuhan kita
Yesus Kristus.
I. Kristus yang telah mati.
“Kristus
Yesus, yang telah mati.
Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah,
yang malah menjadi Pembela bagi kita.” (Roma 8:34)
Janganlah menganggap dosa sebagai hal yang sepele, kecil atau tidak
penting karena dosa telah merusak alam semesta, membuat bumi ini terkutuk,
membawa penderitaan dan kebinasaan bagi seluruh ciptaan, dan telah mengutuk
jutaan orang ke dalam penghukuman kekal di Neraka. Dosa bukanlah sesuatu yang dapat
dianggap main-main dan tidak penting dimana seringkali kita berpikir Tuhan
dapat abaikan dan lupakan. Tetapi dosa adalah kejahatan yang sangat besar
sehingga tidak ada jalan lain selain oleh kematian Anak Allah yang tunggal yang
dapat menyelesaikan masalah dosa dan menyucikan umatNya dari segala konsekwensi-konsekwensi
mengerikannya.
Kematian Anak Tunggal Allah bukanlah
hanya tentang seseorang yang mati untuk menggantikan tempat manusia, namun juga
untuk menebus dosa manusia. “Kristus yang
telah mati” (Roma 8:34). Hanya Kristus, Anak Allah yang kekal, yang dapat
membayar hukuman dosa manusia, dan membawa orang-orang berdosa kembali ke dalam
hubungan yang benar dengan Allah Bapa. Rasul Petrus berkata,
“Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang
benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah”
(I Petrus 3:18).
Keadilan Allah mengharuskan dosa
harus dibayar. Kristus secara sukarela menyerahkan Diri-Nya untuk dihukum di
atas kayu Salib untuk menanggung murka Allah atas dosa menggantikan tempat bagi
mereka yang percaya kepadaNya.
Kita diberitahu bahwa Kristus
dibunuh bagi kita, bahwa kematianNya itu telah menyucikan kita dari segala dosa-dosa
kita, dan bahwa oleh kematianNya Ia telah mengalahkan maut itu sendiri. Itulah
formulanya atau rumusnya. Itulah
Kekristenan dan itulah yang harusnya dipercayai. (C. S. Lewis, Ph.D., Mere
Christianity, HarperCollins Publishers, 2001 edition, hlm. 55 [hlm. 91
dalam edisi bahasa Indonesia)
Dr. John R. Rice membuat ini
jelas dalam lagu gubahannya yang indah,
Kami memiliki kisah kasih yang melampaui segalanya,
Kami menceritakan bagaimana orang-orang berdosa beroleh pengampunan.
Ada pengampunan cuma-cuma dari Yesus yang telah menderita,
Dan melakukan penebusan di kayu salib Kalvari.
Semua dosa dunia ditimpakan atas Dia,
Tergantung di sana, mati sebagai korban bagi dosa.
Allah memalingkan wajah-Nya, Meninggalkan Dia menderita,
Membayar hutang manusia, penebusan-Nya menang.
Oh, betapa sungai anugerah sedang mengalir.
Turun dari Juruselamat manusia yang tersalib,
Darah yang mahal yang Ia curahkan demi menebus kita,
Anugerah dan pengampunan bagi semua dosa kita.
(“Oh, What a Fountain!” by Dr. John R. Rice, 1895-1980).
Itulah sebabnya mengapa
Juruselamat harus disalibkan yaitu demi mereka yang mau datang kepadaNya dengan
iman!
II. IA adalah Kristus yang telah bangkit kembali dari antara
orang mati.
“Kristus Yesus, yang telah mati. Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan
Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita.” (Roma 8:34)
Rasul Petrus berkata, “Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu
gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh” (Kisah Rasul 5:30).
Rasul Paulus berkata bahwa Yesus
Kristus, “…dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia
adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita” (Roma 1:4).
Dr. B. B. Warfield berkata,
“Kristus dengan sukarela memancangkan seluruh klaimNya atas kebangkitanNya.
Ketika dimintai untuk menunjukkan sebuah tanda Ia menekankan tanda ini sebagai
satu-satunya bukti yang cukup” (The New Encyclopedia of Christian
Quotations, Baker Book House, 2000, hlm. 865).
Tanpa kebangkitan tubuh fisik Kristus
maka tidak akan ada kekristenan, karena kekristenan hanya dapat berdiri atau
jatuh bersama dengan kebangkitan Kristus. Allah telah membangkitkan Kristus
dari antara orang mati untuk memberikan manusia suatu kelahiran baru dan
pertobatan. Sang Reformator, John Calvin berkata, “Walaupun kita memiliki
keselamatan sempurna melalui kematianNya, karena kita diperdamaikan dengan Allah
oleh itu, tetapi oleh kebangkitanNya, bukan kematianNya, sehingga kita
dikatakan dilahirkan ke dalam hidup yang penuh pengharapan” (The New
Encyclopedia of Christian Quotations,ibid., hlm. 864). Kelahiran baru
adalah sesuatu yang Allah lakukan di dalam Anda melalui Kristus yang telah bangkit.
Anda harus dilahirkan kembali “ oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara
orang mati” (I Petrus 1:3).
“Kuasa dosa binasa, Tuhan memusnahkan.”
Kuasa dosa binasa,
Tuhan memusnahkan;
Bersihlah najis dan noda,
Tuhan menyucikan.
(“O For a Thousand Tongues” by Charles Wesley, 1707-1788; menala “O Set Ye Open
Unto Me”).
Kristus bangkit bagi orang-orang yang datang kepada Dia melalui iman!
III. Ketiga, Kristus yang hidup sekarang, duduk di sebelah kanan
Allah, di Surga.
“Kristus Yesus, yang telah mati. Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang
juga duduk di sebelah kanan Allah…”(Roma 8:34).
Lima belas kali Perjanjian Baru
menjelaskan kepada kita bahwa Yesus telah naik ke Surga, dan sekarang duduk di
sebelah kanan Allah.
“Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia
ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah” (Markus 16:19).
Pandanglah, kamu orang-orang kudus! Pandanglah kemuliaan
itu:
Pandanglah Manusia yang Penuh sengsara sekarang;
Dari pertempurkan kembali membawa kemenangan
Setiap lutut akan bertelut di hadapan-Nya:
Nobatkanlah Dia! Nobatkanlah Dia! Nobatkanlah Dia!
Nobatkan dia menjadi sang Pemenang.
Nobatkan dia menjadi sang Pemenang.
Nobatkanlah sang Juruselamat! Para malaikat, nobatkanlah Dia!
Banyak piala Yesus bawa:
Duduk dengan penuh kuasa di atas tahta-Nya;
Seluruh penghuni surga bergema:
Nobatkanlah Dia! Nobatkanlah Dia! Nobatkanlah Dia!
Nobatkanlah sang Juruselamat Raja di atas segala raja
Nobatkanlah sang Juruselamat Raja di atas segala raja
Dengarlah, aklamasi mereka yang riuh!
Dengarlah, paduan suara kemenangan yang nyaring!
Yesus mengambil tempat tertinggi;
Oh betapa sukacitanya!
Nobatkanlah Dia! Nobatkanlah Dia! Nobatkanlah Dia!
Raja di atas segala raja, dan Tuhan di atas segala tuan!
Raja di atas segala raja, dan Tuhan di atas segala tuan!
(“Look, Ye Saints! The Sight is Glorious” by Thomas Kelly, 1769-1855; menala “Guide Me, O Thou Great Jehovah”).
Kristus duduk di sebelah kanan Allah dalam kemuliaan!
“Marilah nobatkan Dia! Marilah nobatkan Dia! Raja di atas segala raja dan Tuhan
di atas segala tuan!” Amin!
“Marilah Nobatkan Sang Raja.”
Marilah
nobatkan,
Sang Raja Mulia!
Dengarkan lagu pujian
Mengisi angkasa
Hai Bangkit jiwaku,
Hormati Rajamu,
Yang mati bagi dosamu,
Pujilah tak jemu
(“Crown Him With Many Crowns” by Matthew Bridges, 1800-1894, and Godfrey Thring, 1823-1903/ Terjemahan Nyanyian
Pujian No. 78).
IV.
Keempat, Kristus yang juga menjadi Pembela bagi kita.
“Kristus Yesus, yang telah mati. Bahkan
lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita.” (Roma
8:34)
Mari kita membaca ayat ini sekali lagi. Bacalah dengan lantang.
“Kristus Yesus, yang telah mati.
Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang
malah menjadi Pembela bagi kita” (Roma 8:34).
“Yang malah menjadi Pembela bagi kita.” Kristus tidak hanya duduk
di sana di tahtaNya di Surga tetapi Ia melakukan banyak hal. Namun hal yang
paling penting yang Ia lakukan adalah menjadi Pembela kita di dalam doa.
“Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang
yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi
Pengantara mereka” (Ibrani 7:25).
Kristus dapat menyelamatkan Anda
“dengan sempurna,” selama-lamanya, secara sempurna, karena “Ia hidup senantiasa
untuk menjadi Pengantara” Anda dan saya (Ibrani 7:25). Kristus dapat
menyelamatkan Anda dan memelihara Anda untuk tetap selamat selama-lamanya,
“dengan sempurna” – karena Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara Anda dan
saya di dalam doa.
Ku punya Juruselamat yang setia;
Ku dibimbing-Nya dalam kasih mesra;
Kaupun dikasihi-Nya, t’rimalah Dia
Jadikanlah Juruselamatmu juga
(“I Am Praying for You” by S. O’Malley Clough, 1837-1910/ Terjemahan Nyanyian Pujian No. 145).
Betapa sungguh kita harus berdoa
agar setiap orang mau datang kepada Yesus!
Kristus Yesus, yang telah mati. Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit,
yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita”
(Roma 8:34).
Datanglah kepada Kristus dengan
iman dan Ia akan mengampuni dosa-dosa Anda, dan menyelamatkan Anda
selama-lamanya! Amin!
Dr. R. L. Hymers, Jr.