Monday, August 24, 2009

Umat Perjanjian Tuhan Tidak Berada Dibawah Kendali Hukum Ekonomi Dunia

Semua yang ada dalam kendali sistim dunia termasuk hukum ekonomi berada dibawah kutuk kematian karena semua yang ada dalam pengaruh dunia berada dibawah kendali kutuk Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat yang membawa kematian setelah Adam dan Hawa karena dosa mereka terpisah dari Allah yang memberi mereka nafas kehidupan. (Kejadian 3 : 3 , 22). Namun bagi mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus dan menerima kuasa penebusan Kristus di kayu salib, kutuk kematian di Taman Eden tidak lagi berkuasa atas hidup mereka meski mereka masih berada di dalam dunia karena mereka telah dipulihkan dan menerima buah Pohon Kehidupan melalui pengorbanan Kristus yang telah mengalahkan sengat maut sebab Ia adalah satu-satunya jalan yang membawa semua yang mati kembali hidup bahkan kehidupan yang kekal. (Yohanes 3 : 15, 16 , 36 - 5 : 24 - 6 : 40, 47 -11 : 25 - 17 : 3 - 20 : 31)
Jadi meskipun saat ini sepertinya keadaan dunia gemerlap dan nampak hidup tetapi karena sudah berbau kematian sejak awalnya, pada akhirnya suatu saat tetap akan mati atau binasa termasuk ekonomi dunia atau sistim keuangan dunia karena dunia berada di bawah kerajaan kegelapan yang membawa kematian, kehancuran dan kebinasaan. Tuhan meminta GerejaNya di akhir jaman untuk tidak mempunyai roh yang tertidur dan tinggal dalam zona nyaman sehingga apabila bencana besar atau sering disebut Masa Kesesakan Yakub melanda dunia termasuk dalam sistim ekonomi dan keuangan, umat Tuhan yang tidak berjaga-jaga juga akan termasuk yang binasa. (Hosea 4 : 6, Wahyu 8 : 13, 12 : 12)
Tetapi Gereja Apostolik Akhir Jaman adalah suatu umat Tuhan yang mengerti dan berjalan dalam Perjanjian Kuasa Darah Yesus dalam setiap area kehidupan mereka termasuk dalam bidang ekonomi dan keuangan. Mereka telah terlatih dan teruji melalui Api Tuhan Yang Memurnikan dan Padang Gurun Kekeringan sebelum mereka menerima suatu pengurapan Supranatural yang dilandasi oleh iman mereka kepada Tuhan dalam perjanjianNya dengan Abraham. (Galatia 3 : 7, 9)
Hukum Supranatural Perjanjian berkata aku tidak memfokuskan pada hal-hal yang kelihatan tetapi kepada hal-hal yang tidak kelihatan karena hal-hal yang kelihatan (yang di dalam dunia) itu hanya sementara tetapi hal-hal yang tidak kelihatan (yang supranatural) itu yang kekal. (II Korintus 4 : 18)
Jadi karena segala sesuatu yang berjalan menurut Hukum Dunia termasuk Hukum Ekonomi itu tidak kekal atau sementara, maka semua itu ada dalam ketidakpasti. Bila hari ini sepertinya cuaca cerah dan menyenangkan, esok hari ke depan tiba-tiba mendung dan hujan lebat bahkan bukan tak mungkin terjadi badai secara tiba-tiba yang tidak dapat diprediksi sebelumnya bila kita tidak berjaga-jaga senantiasa seperti perintah Tuhan.
Tetapi Hukum Ekonomi Surga tidak pernah digoncangkan dan tetap stabil. Umat Perjanjian Tuhan Akhri Jaman yang mengerti penggenapan Firman Tuhan dalam kitab Ibrani 12 : 27, tidak akan mengandalkan segala sesuatu yang ada di dalam dunia atau yang dari manusia.
Hukum Supranatural Umat Perjanjian berkata kami tidak berada dibawah kendali hukum dunia termasuk hukum ekonomi dan keuangan. Bapa di surga mempunyai cetak biru tersendiri mengenai kemakmuran dan kelimpahan di akhir jaman yang Ia simpan bagi anak-anakNya yang mengerti kuasa perjanjianNya dengan Abraham ketika kita dicangkokkan melalui iman kepada Kristus dengan carang yang asli. Dan cetak biru itu adalah Hukum Supranatural bukan hukum natural yang berada di dunia ini.
Yesaya 48:17 “Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah (profit - English - KJV) yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh.
Sungguh suatu pernyataan luar biasa dari Bapa kita di surga, suatu janji yang mengagumkan. Tuhan berjanji akan menuntun kita di jalan yang akan membawa keuntungan. Dengan kata lain Tuhan akan mengajar kita bagaimana untuk mendapatkan keuntungan dan memberitahukan dimana keuntungan itu berada.
Pemazmur mengatakan :

…, Let the LORD be magnified, which hath pleasure in the prosperity of his servant.” (Mazmur 35 : 27 , KJV)

Sangat jelas dikatakan bahwa Tuhan senang atas kemakmuran/keberhasilan hamba-hambaNya. Kita adalah umat perjanjianNya yang lebih dari seorang hamba karena melalui iman kepada Kristus kita telah diangkat menjadi anak Allah dan juga dicangkokan dengan cabang yang asli sebagai keturunan Abraham yang berhak menerima janji-janji Allah. (Galatia 3 : 26, 29) Kita telah dicangkokkan melalui Tuhan Yesus pada suatu posisi setara dengan bangsa Israel yakni menjadi ahli waris yang sah bersama mereka sebagai keturunan Abraham dan ikut merasakan berkat kuasa perjanjian Tuhan yang ada pada bangsa Israel.

Lalu mengapa kita tidak mengambil keuntungan dari semua itu dan mengagungkan dan meninggikan nama Tuhan kita di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah ? Bukankah iman berarti MELAKUKAN APA YANG TUHAN TELAH SINGKAPKAN ATAU BERITAHUKAN MELALUI PEWAHYUAN-NYA ? Dan inilah pewahyuan akhir jaman bagi umat Tuhan yang rindu meninggikan tanduk-tandukNya diantara segala bangsa. Tuhan sangat senang atas kemakmuran dan keberhasilan hamba-hambaNya dan kita bukan lagi hamba tapi putra-putri dari Allah yang Maha Kuasa. (Galatia 4 : 7)
Be Richly Blessed - Joel Z. Harahap