Thursday, December 30, 2010

Tahun 2011 – Tahun dan Masa Transisi yang Besar Bagi SETIAP ORANG - MENDENGARKAN ALLAH Itu Sangat Penting!

Selama lebih dari 2 tahun hingga saat ini, Tuhan telah berbicara kepada saya perihal masa transisi. Salah satu caraNya melakukan hal ini adalah melalui angka “11.” Saya tenggelam akan puluhan, bahkan ratusan kali setiap melihat angka “11″ – di jam dan termometer, di dalam mimpi dan penglihatan, saat membaca Alkitab, di Internet dan berita TV, dan bahkan di koran-korang! Tuhan telah memakai angka 11 untuk berkomunikasi dengan saya bahwa janji-janjiNya sedang di dalam proses untuk digenapi, dengan kata lain, “telah hampir kesudahannya” atau “di dalam suatu transisi.”
Awal November (tentang angka “11″ yang lain yakni bulan ke-11), saya mencari Tuhan untuk mengetahui apakah yang hendak Ia katakan melalui saya tentang tahun depan, tahun 2011. Saya mendengar, “Tahun 2011 akan menjadi suatu masa transisi, tidak hanya untuk setiap individu, namun juga transisi di dalam pelayanan dan di dalam gereja. Aku akan menggerakkan umatKu ke tingkat yang berikutnya. Hal ini akan melibatkan lepasnya harapan-harapan yang telah engkau tetapkan bagi dirimu sendiri selama ini. "Terbukalah untuk menerima pengharapanKu dan arahanKu bagimu!”

Meningkatnya Aktivitas Profetik, Memberikan Jubah Otoritas, dan Menghubungkan Generasi
Tuhan juga menunjukkan kepada saya bahwa di masa transisi ini, perkataan dan aktivitas profetik akan semakin meningkat dan semakin penting di dalam kehidupan GerejaNya. Sehubungan dengan hal ini, saya merasa sangat penting untuk mengingatkan kepada setiap orang percaya untuk dapat mendengar suara Roh Kudus pada saat-saat seperti ini dan tidak hanya mereka yang mendapat karunia nubuatan atau jabatan nabi. Tuhan dapat dan memang sedang berbicara kepada semua umatNya,

Monday, December 27, 2010

Masa Pengujianmu Pasti Akan Berlalu dan Engkau Akan Ditempatkan Dimana Tuhan Telah Menetapkanmu Sebelumnya

Yusuf Di Dalam Penjara – Menanti Tanpa Mendobrak

“Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana. Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setiaNya kepadanya dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu. Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya. Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.” – Kejadian 39:20b-23
Mungkin kita bertanya kepada diri kita sendiri, kehidupan penjara seperti apa yang mungkin dialami oleh Yusuf dan rekan-rekannya di penjara. Mungkin kita dapat memikirkan kondisi yang kejam, dengan sedikit makanan dan minuman, kondisi hidup yang sulit dan penderitaan fisik, emosi, mental dan spiritual bagi sebagian besar tahanan. Namun demikian Alkitab memberitahu kita bahwa Yusuf tetaplah seorang pria dimana perkenanan dan kebaikan Allah nyata atasnya, dan ia mendapat tanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di dalam penjara. Mari pikirkan sejenak, hal-hal apa saja yang mungkin terjadi:

• Persiapan makanan (jika seseorang cukup beruntung untuk mendapat makanan)
• Bersih-bersih
• Membersihkan toilet
• Mengurus luka-luka para tahanan
• Mengurus para tahanan yang sakit
• Berhadapan dengan serbuan tikus, kutu, serangga dan hewan pengerat lainnya
• Menjagai para tahanan yang lemah
• Mempertahankan tatanan/ keamanan/ kedamaian
• Menjauh dari korupsi dan menguatkan orang-orang benar
• Berhadapan dengan kematian
• Melayani mereka yang patah hati dan yang kesepian

Prioritas Orang Banyak
Saat kita mengamati daftar potensial tugas yang dapat dilakukan oleh seorang tahanan, mudah untuk melihat bagaimana Allah mengajar Yusuf membuat prioritas orang sebelum membuat rencana. Saya yakin bahwa Yusuf belajar bagaimana menjadi seorang bapa di masa ia ditahan. Di tempat dimana Allah mengijinkan pembatasan terjadi dan “destiny” yang sedang dibangun tertunda, maka seperti Yusuf yang sedang merangkul kebenaran yang tak ternilai harganya dan kedalaman dari belas kasihan, kerendahan hati, hikmat dan hati Bapa, bertekun dalam memperoleh status sebagai anakNya mengabaikan apapun keadaan yang sedang ia alami.
Belajar bagaimana berfungsi sebagai seorang bapa adalah bagian yang penting dalam “pelatihan Yusuf untuk bertakhta” sebelum ia dilepaskan menuju penggenapan jubah apostolik di Mesir – Allah memilih sel tahanan sebagai tempat pencobaan yang sempurna bagi kasihNya untuk dibentuk di dalam diri hambaNya, Yusuf.Lebih jauh lagi, Yusuf belajar memiliki hati seorang hamba di dalam penjara. Ini adalah hal yang penting bagi seseorang yang suatu hari nanti akan dipercayakan kuasa dan pengaruh yang begitu besar untuk dibangun menjadi seorang pemimpin yang berhati hamba. Allah memilih untuk mengurung Yusuf di sebuah penjara untuk mengajarkan padanya pelajaran ini dan mengaruniakan kepadanya hak istimewa untuk menunjukkan belas kasihan yang besar bagi para tahanan lainnya.

Saturday, December 25, 2010

Tahun 2011: Tuntunan Bagi Masa Kini – Apa Yang Sedang Tuhan Kerjakan?

Di tengah-tengah zaman yang semakin suram dan kegelapan yang semakin pekat di dunia ini, banyak orang akan tersandung oleh keputus-asaan, dipenuhi oleh kekacauan dan keragu-raguan. Tetapi sebagai pengikut Yesus Kristus, kita malahan memiliki kesempatan yang luar biasa. Ada suatu perbedaan yang jelas antara mereka yang sungguh-sungguh menjadi umat Tuhan dan yang bukan atau yang suam-suam. Saat-saat ini kita harus dapat meraih kunci-kunci akan Hikmat Ilahi untuk mengetahui bagaimana caranya menguatkan diri kita di dalam Tuhan dalam menghadapi hari-hari di depan kita, tidak menjadi lesu ataupun tawar hati, namun memegang kuat-kuat pengharapan akan “destiny” kita sebagai milik “Kerajaan Surga” dan bagaimana cara mendapatkan akses pertolongan dari surga untuk mengatasi semua masalah dan pencobaan serta kesengsaraan yang akan semakin meningkat di hari-hari ke depan. Kita benar-benar dilahirkan pada suatu musim seperti sekarang ini, dan engkau akan benar-benar berada di dalam Kerajaan Surga untuk saat yang seperti ini (Ester 4:14). Mengerti akan urapan Ester akan sangat membantu. Dan sesungguhnya Kerajaan Surga telah ada di dalam engkau untuk saat yang seperti ini.
Ingatlah selalu bahwa Tuhan sendirilah yang telah memilihmu untuk berada di dalam dunia pada masa pembuatan sejarah yang penting seperti sekarang ini. Karena itu bangkitlah, berdirilah teguh demi Kebenaran, buatlah perbedaan di dunia ini. Engkau adalah garam dan terang dunia, dan Roh Kudus telah mengurapimu dengan minyak urapan untuk berfungsi di dunia ini. Masing-masing kita diberi karunia secara unik untuk menjalani hari-hari ini, dengan dipimpin oleh Roh Kebenaran (Nehemia 9:20).
Pekerjaan-pekerjaan Tuhan,” adalah wawasan pewahyuan pada saat-saat ini.

Bersiaplah Untuk Melihat “Pekerjaan-pekerjaan Elohim!”
Banyak orang bertanya mengenai masa dan musim. Musim apakah saat ini? Ini adalah Musim Menuai! Paulus memberitahu kita bahwa kita jangan sampai diperdayakan, karena kita pasti akan menuai apapun yang telah kita tabur. Hal ini sungguh sangat melegakan, karena banyak orang telah begitu tekun menabur doa syafaat selama bertahun-tahun, berdoa agar Tuhan memenuhi bumi ini dengan kemuliaanNya. Banyak orang bersama-sama memohon agar Kerajaan Tuhan ditegakkan. Inilah musim bagi doa-doa yang dijawab (2 Korintus 6:2 dan Yesaya 49:8). Seruan orang banyak, “Datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di Surga,” akan segera terjawab.
Mendekati masa-masa terakhir ini, kita akan mendapati bahwa akan ada suatu musim penuaian besar-besaran. Karena itu kita harus masuki masa ini dengan sukacita dan keteguhan hati, dengan seruan puji-pujian dan penyembahan baik pribadi maupun korporat. Sekaranglah waktunya untuk kita memilih untuk menaklukkan atau berputus asa; kita dipanggil untuk berjalan di dalam kemerdekaan yang sepenuhnya di dalam Kristus, di setiap area dalam hidup kita. Karenanya, hati kita haruslah dipenuhi dengan sukacita dan kemenangan.
"Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi."
Ini adalah musim mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: “TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Ya, TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, karena itu marilah kita bersukacita. – Mazmur 126:1-3
Penuaian besar-besaran telah dimulai! Inilah waktunya untuk memenuhi “Ladang Tuaian” Allah”; disana “KITA AKAN MEMANDANG PEKERJAAN-PEKERJAAN ALLAH.”

Year 2011 and Few Years Afterwards – Years of Suddenly Hardships and Victories


“Kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,” - Ulangan 30:19
Salah satu hal utama yang Tuhan sedang lakukan pada tahun 2011 dan seterusnya adalah memposisikan dan menata ulang orang-orang percaya yang telah siap untuk mengalami peningkatan dan perluasan dalam realita kehidupan mereka untuk berkerjasama dengan RohNya. Yang harus engkau lakukan hanyalah mengijinkan Tuhan untuk menaruh engkau ke posisi yang tepat bagimu untuk mengalami perubahan karena masa-masa seperti sekarang ini adalah masa-masa atau waktu kesukaran bagi orang-orang duniawi tetapi juga masa-masa atau waktu kemenangan bagi orang-orang percaya yang telah berada dalam posisi yang tepat untuk memasuki dimensi otoritas yang baru dalam kerajaan Allah meskipun situasi nyata yang engkau hadapi saat ini adalah hal-hal yang menakutkan dan mencemaskanmu. Ini adalah musim dimana engkau akan menyaksikan kuasa yang membelah laut merah. Engkau akan meneriakkan suara-suara pujian kemenanganmu dan membuat tembok-tembok Yerikho yang telah menghalangimu runtuh dihadapanmu. Engkau akan menjadi seperti Daud yang dengan urapan kasih karunia dari tahta Bapa membunuh raksasa Goliat yang menekan dan mengejek-ejekmu selama ini.
Gereja Tuhan akan mulai berjalan dalam tingkat dan dimensi otoritas rohani seperti pada zaman purbakala dan zaman kerasulan, setelah melewati segala pencobaan “padang gurun” dan ujian “cinta” mereka kepada Tuhan sebagai yang segala-galanya dalam hidup mereka, kini saatnya menyaksikan tangan Tuhan yang perkasa teracung kepada musuh-musuh jiwa mereka, memanifestasikan kesembuhan supranatural atau penyediaan supranatural. Pada saat yang bersamaan adalah waktu terjadinya banyak guncangan yang akan menjatuhkan menara-menara yang tinggi dan kekuatan-kekuatan yang meninggikan diri melawan Tuhan – baca Mazmur 126:1, 138:7 , Yeremia 32:21 , Yesaya 2:15, 30:25 , Hagai 2:7 , Mikha 4:1-2
Mimpi-mimpi yang telah lama dinantikan oleh mereka yang selama ini telah menjadi “tawanan pengharapan” Tuhan akan menjadi kenyataan sehingga kesaksian tentang kasih dan kemuliaan Kristus akan diberitakan secara luas – baca Zakharia 9:12
Masa kini adalah juga merupakan penggenapan dari Ayub 22:28 bagimu yakni “Apabila engkau memutuskan berbuat sesuatu, maka akan tercapai maksudmu, dan cahaya terang menyinari jalan-jalanmu.” Selama engkau tidak bergantung kepada kekuatan dan pengertianmu sendiri tetapi kepada hikmat dan tuntunan Roh Tuhan – baca Amsal 3:5-6, 16:3
Penaklukkan dan peralihan para penjaga di pintu-pintu gerbang alam spiritual untuk merebut kembali semua yang telah hilang karena dicuri dan dirampas oleh musuh - baca Nehemia 7:3, 12:25 , Matius 12:29 , Markus 3:27
Musim dimana berkat-berkat melalui kuasa perjanjian darah Kristus akan menunjukkan kekuatannya.

Friday, December 10, 2010

HOLIDAY MADNESS - KEGILAAN AKAN MUSIM LIBURAN

“Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati” (Pengkhotbah 9:3).
Kitab Pengkhotbah adalah catatan tentang berbagai pengalaman yang Raja Salomo miliki selama hidupnya. Ia mencoba mencari segala sesuatu yang dapat memberikan kepuasan bagi jiwanya. Ia berusaha mengejar pengetahuan. Ia berusaha mengejar kesenangan. Ia berusaha untuk menjadi kaya. Ia berusaha hidup saleh. Ia berusaha mencari ketenaran. Ia berusaha mengejar moralitas. Tetapi ia akhirnya sampai pada suatu kesimpulan bahwa “segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin” (Pengkhotbah 1:14, 2:11, 17). Ia telah mencari segala sesuatu, dan telah mencoba segala sesuatu, dan semua nampaknya hanyalah kesia-siaan dan kosong. Ini membuatnya menyimpulkan, sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Rasul Yohanes dalam perjanjian baru, bahwa “dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya” (I Yohanes 2:17).
Bila kita membaca kitab Pengkhotbah 9:3 merupakan ayat yang sangat pesimistis. Ini mempresentasikan pandangan yang sangat negatif tentang umat manusia. Namun Raja Salomo sungguh benar. Ia membuat tiga pernyataan dalam ayat ini yang sungguh benar, dan sejalan dengan keseluruhan pengajaran Alkitab.

I.Pertama, Raja Salomo berkata, “Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan.”
“Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati” (Pengkhotbah 9:3).
Perkataannya membuat jelas dalam ayat lain, ketika ia berkata,
“Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!” (Pengkhotbah 7:20).
“Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan.” Ternyata ini sangat bertentangan dengan apa yang kebanyakan orang sering katakan hari-hari ini, ketika kita sering mendengar orang berkata, “Saya percaya bahwa manusia pada dasarnya baik.” Ternyata pandangan itu tidaklah alkitabiah! Alkitab menunjukkan bahwa hati manusia “penuh dengan kejahatan”! Bacalah surat-surat kabar, berita-berita di internet, lihatlah berita-berita di TV. Kita melihat banyak orang melakukan kejahatan dan sangat sedikit yang baik. Bahkan apa yang kelihatannya “baik” sesungguhnya lahir dari egoisme dan kesombongan diri, dan bahkan seringkali merupakan kejahatan moral yang tersembunyi!

Thursday, November 25, 2010

RASA SAKIT BERSALIN DARI TATANAN DUNIA BARU!

“Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru” (Matius 24:8).
Secara literal terjemahan bahasa Yunani dari ayat ini adalah, “Semua itu barulah permulaan dari rasa sakit bersalin.” Kata Yunani yang diterjemahkan “penderitaan” dalam Alkitab Bahasa Indonesia (atau “sorrows” dalam KJV) adalah “odin”. Strong’s Exhaustive Concordance menjelaskan “odin” berbicara tentang rasa sakit tiba-tiba yang berhubungan dengan kelahiran bayi, “sakit, penderitaan.” Dalam cara yang mirip seperti rasa sakit yang harus dirasakan sebelum bersalin, dunia ini akan melewati banyak “rasa sakit bersalin” sebelum Kristus datang.
Banyak orang memperhatikan kalender bangsa Maya, yang memprediksikan akhir zaman pada tahun 2012. Namun Alkitab berbicara menentang penetapan tanggal. Tidak seorang pun tahu dengan pasti waktunya kecuali Tuhan sendiri. Kita memang dapat melihat banyak tanda, namun kita tidak dapat mengetahui dengan tepat waktunya.
Para murid bertanya kepada Yesus, “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?” (Matius 24:3). Yesus memberikan sejumlah tanda, yang itu semua akan menjadi seperti penderitaan konstraksi seorang wanita ketika akan melahirkan bayinya. Kristus berkata dunia akan melewati kesakitan “rasa sakit bersalin” sebelum IA kembali ke dunia dan mendirikan Kerajaan-Nya. Dr. M. R. DeHaan mendaftarkan rasa sakit bersalin yang diberikan dalam Matius, pasal dua puluh empat sebagai berikut :
1. Meningkatnya penyesatan
2. Munculnya Kristus-Kristus palsu
3. Deru perang atau kabar-kabar tentang perang
4. Kelaparan dan penyakit sampar
5. Gempa bumi di berbagai tempat
6. Penganiayaan dan diskriminasi rasial
7. Manusia tidak dapat dipercaya [saling mengkhianati, saling membenci; kasih orang Kristen akan menjadi semakin dingin].
8. Nabi-nabi palsu
9. Penyesatan
10. Pemberitaan Injil ke seluruh dunia. (M. R. DeHaan, M.D., Signs of the Times, Kregel Publications, hal. 51).

Dr. DeHaan kemudian berkata,Semua dari sepuluh tanda yang ada dalam Matius 24:3-14 tersebut, kecuali tanda yang terakhir yaitu Injil akan diberitakan ke seluruh dunia, telah terjadi di sepanjang sejarah manusia, namun demikian semuanya tidak pernah terjadi secara bersamaan atau terjadi pada waktu yang sama. Saya ulangi lagi, belum pernah semua tanda-tanda itu terjadi secara serempak. Tuhan sendiri berkata, “Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu” (Matius 24:33)… Tetapi sekarang, semua yang terjadi dalam sejarah, semua tanda-tanda ini terjadi secara bersama-sama pada waktu yang sama saat ini. Jadi, betapa penting menghadapi pertanyaan yang paling mendesak, “Apakah kita sudah siap untuk menyambut kedatangan Tuhan?” Ketika IA datang, pintu keselamatan akan ditutup untuk selama-lamanya bagi semua orang yang pernah mendengar [Injil Kristus] namun yang telah dengan kesadarannya terus menolak untuk menerimanya (M. R. DeHaan, M.D., ibid., hal. 52).

Friday, November 19, 2010

APAKAH ENGKAU TAKUT UNTUK KEHILANGAN UANG ?

“Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Tuhannya dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."- Wahyu 21:7-8
“He that overcometh shall inherit all things; and I will be his God, and he shall be my son. But the fearful, and unbelieving, and the abominable, and murderers, and whoremongers, and sorcerers, and idolaters, and all liars, shall have their part in the lake which burneth with fire and brimstone: which is the second death.” – Wahyu 7-8 - KJV
Mengapa Tuhan menggunakan bentuk maskulin (He) dalam ayat Firman Tuhan tersebut di atas? "Dia (bentuk laki-laki) yang menang." "Aku akan menjadi Tuhannya". "Ia akan menjadi anak-Ku." Hal ini tentunya membuat kita ketika kita membaca firman tersebut diatas, karena biasanya Tuhan menyebut Gereja-Nya sebagai Mempelai Wanita. Jawabannya adalah terletak pada kenyataan bahwa pada sifat “laki-laki” umumnya memiliki keberanian, kekuatan, keperkasaan. Tuhan menginginkan setiap orang kristen, baik pria maupun wanita untuk maju dalam pertempuran/peperangan rohani sebagai prajurit salib dengan sifat maskulin, yakni dimaksudkan untuk menjadi berani, kuat dan gagah perkasa, tidak mudah putus asa dalam peperangan melawan si jahat tetapi juga cantik dan indah seperti mempelai wanita – itulah mengapa gereja Tuhan akhir zaman disebut Prajurit Mempelai.
“Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.” – 2 Timotius 2:3
“Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita,” – 2 Timotius 2:10-12
“Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” – Efesus 6:11-12

Majulah, tentara Tuhan, majulah berperang,
Dengan salib Kristus, majulah terus,
Yesus Kristus Panglima yang memimpin melawan kerajaan musuh,
Majulah ke medan perang, dan ikutilah panji-panjiNya,
Majulah, tentara Tuhan, majulah berperang,
Dengan salib Kristus, majulah terus!
Bagi dia yang menang,
Mahkota kehidupan telah tersedia,
Bersama dengan Raja kemuliaan,
Akan memerintah dalam kekekalan!

"Barangsiapa yang menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Tuhannya, dan ia akan menjadi anak-Ku.” – Wahyu 21:7

Winston Churchill pergi untuk menghadapi pertempuran sengit dalam Perang Boer, dan di dalam lubang-lubang perlindungan ketika Perang Dunia I, dan di bawah ledakan-ledakan bom yang dijatuhkan di London, sebagai Perdana Menteri Inggris, Churchill menyerukan apa yang dikatakan oleh James Boswell,
"Dalam peperangan yang terjadi dalam kehidupan manusia, keberanian merupakan kualitas utama yang sangat diperlukan pada manusia karena kualitas itulah yang menjamin semua yang lainnya.”
Churchill sangat benar! Karena sikap yang lemah dan penuh ketakutan dari perdana menteri-perdana menteri sebelumnya, yang membuat Inggris hampir kehilangan segalanya. Keberanian sangat diperlukan dalam peperangan dan pertempuran. Perdana Menteri Baldwin dan Chamberlain tidak memiliki keberanian. Mereka adalah orang-orang yang ragu-ragu dan penakut. Keberanian dari Churchill itulah yang menyebabkan Inggris meraih kemenangan. Tanpa keberanian dalam suatu peperangan, yang ada hanyalah kekalahan.
Keberanian adalah kualitas yang utama dari manusia yang diperlukan dalam peperangan karena kualitas itulah yang menjamin semua yang lainnya.
Dan bagaimana persamaan ini juga berlaku dalam dunia roh - dalam menghadapi konflik dengan dunia, dengan kedagingan dan dengan iblis yang harus dihadapi setiap orang kristen.
“Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Tuhannya dan ia akan menjadi anak-Ku. Tetapi orang-orang penakut, … akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."- Wahyu 21:7-8
Setiap orang Kristen yang sungguh-sungguh adalah seseorang yang “menaklukkan” dan juga seorang “pemenang" melalui kekuatan dan kasih karunia dari Tuhan di dalam Kristus! Tetapi si penakut! - “sipenakut”, sangat berlawanan dengan si “pemenang” tidak akan mewarisi apapun, selain lautan api!
Dr. John Gill mengatakan "rasa takut" ialah mereka, "yang memiliki roh seorang penakut atau pengecut, dan tidak berani mempertahankan Kebenaran. Mereka, oleh karena rasa takut akan manusia, tidak berani menyatakan kebenaran Kristus dan InjilNya atau tidak mau menyatakannya, mereka adalah orang-orang yang akan masuk ke dalam masa aniaya dan kesusahan besar. Mereka adalah orang-orang yang takut akan tanda binatang itu tetapi mereka hidup dalam perbudakan kepadanya. "
Dalam wahyu 21:8, terjemahan kata Yunani untuk "si penakut" sebenarnya berarti "dengan takut-takut atau dengan malu-malu." Arti kata tersebut menunjukkan “suatu sikap yang penakut atau pengecut” dan “sikap takut-takut atau malu-malu” dan keduanya tidak pernah digunakan dalam arti yang baik. Dalam ayat firman tersebut, “si penakut” berada pada urutan yang pertama dari daftar orang-orang yang disebut sebagai pendosa. Ini adalah perkataan yang sama yang digunakan Yesus ketika Ia berkata, "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" (Markus 4:40)
"Rasa Takut" tercantum sebagai karakteristik pertama dari mereka yang akan "mendapat bagian di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang" (Wahyu 21:8). Berada di urutan yang pertama karena ini adalah alasan utama orang akan tetap terhilang. Mereka terlalu takut atau takut-takut untuk menjadi orang Kristen yang sesungguhnya. "Si Penakut" ditempatkan di depan “Si pembunuh”. Mengapa ? Karena beberapa pembunuh, seperti Paulus, bahkan dapat berubah sepenuhnya. Tapi tidak ada yang dapat menjadi seorang Kristen yang sesungguhnya jika memiliki jiwa seorang penakut atau pengecut! Sikap penuh ketakutan itu mencelakai, mengutuk, mengkritik jauh lebih banyak orang daripada pembunuhan. Pembunuhan hanya dilakukan kepada beberapa orang. Pembunuh hanya ada beberapa tetapi si penakut/pengecut banyak dimana-mana. Oleh karena itu penakut/pengecut ditempatkan di urutan pertama dalam daftar dosa yang mencelakakan jiwa. Sifat yang penakut/pengecut adalah benar-benar alasan terbesar untuk orang tetap tinggal dalam keadaan tidak bertobat dan pergi ke neraka.Ada orang yang mendengar Injil yang menempelak mereka, tetapi lalu menjadi takut dan menolak untuk mendengarkannya lagi. Yesus mengatakan mereka yang seperti itu adalah ,

Monday, November 15, 2010

KESELAMATAN MENANG MELALUI PEPERANGAN DAN PERGUMULAN MENDALAM DAN PAKAIAN YANG DIGULUNG DALAM DARAH

Baca : Kejadian 11:31, 12:1 - Ibrani 11:8 - Matius 18:3
“Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga” (Matius 8:11).
Firman Tuhan Yesus Kristus tersebut membuat jelas dalam ayat ini bahwa Abraham, Ishak dan Yakub adalah orang-orang yang telah bertobat. Adalah sangat penting untuk memperhatikan apa yang Kristus katakan bahwa banyak orang akan datang “dari Timur dan Barat” dan duduk makan bersama-sama dengan mereka “di dalam Kerajaan Sorga.” Ini adalah nubuatan mula-mula untuk orang-orang non Yahudi “dari Timur dan Barat” akan bertobat dan masuk ke dalam kerajaan sorga. Kristus membuat pernyataan ini langsung setelah orang non Yahudi (bangsa-bangsa - Gentiles), seorang perwira Romawi, menyatakan imannya di dalam Dia.
Namun saat ini saya tidak akan memfokuskan kepada perwira ini, tetapi saya akan memfokuskan pada kedua patriakh [bapa leluhur Israel] yang Yesus katakan akan ada dalam kerajaan sorga. Dengan tegas Yesus berkata bahwa Abraham dan Yakub akan ada di sana. Itu membuat jelas bahwa Abraham dan Yakub keduanya adalah orang-orang yang telah bertobat.
Namun demikian pikirkanlah latar belakang mereka. Abraham berasal dari keluarga penyembah berhala. Kita mengetahui hal itu dari Kejadian 12:1. Ayah Abraham tidak melakukan apapun untuk mendukung iman anaknya. Ayahnya adalah seorang penyembah berhala, dan justru semua yang dilakukan oleh ayah Abraham adalah untuk merintangi dan mencegah Abraham untuk mentaati Allah (Kejadian 11:31). Jadi, patriakh Isreal yang pertama, yaitu Abraham adalah gambaran dari seorang anak muda yang bertobat dari antara keluarga non Kristen.
Ada banyak dari saudara kita yang telah mengalami persis seperti apa yang dialami oleh Abraham. Orang tua mereka bukanlah orang-orang Kristen, namun mereka datang kepada Kristus – bahkan walaupun keluarga mereka berusaha untuk menghalang-halanginya. Mereka akan duduk bersama dengan Abraham dalam kerajaan sorga karena mereka mentaati Tuhan ketika Ia berkata kepada mereka,
“Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu” (Kejadian 12:1).
Kita mungkin mengenal dan mengetahui beberapa dari mereka yang seperti itu. Bahkan beberapa dari mereka memiliki orang tua yang atheis (dalam pengertian sesungguhnya), ada juga dari Unitarian (dalam pengertian sesungguhnya), beberapa adalah penganut agama Yahudi (dalam pengertian sesungguhnya), beberapa dari Roma Katolik, dan beberapa dari Budha dll. Seperti Abraham, mereka terlebih dahulu harus meninggalkan orang tua mereka yang menentang Yesus. Sama seperti Abraham, oleh iman mereka,
“taat, ketika ia [mereka] dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia [mereka] berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia [mereka] tujui” (Ibrani 11:8).
Ya, mereka akan duduk bersama dengan Abraham, di dalam Kerajaan Sorga.
Namun sekarang saya ingin memfokuskan perhatikan Anda pada orang yang terakhir disebut Tuhan dalam ayat kita ini, yaitu patriakh Yakub. Ia berasal dari latar belakang yang berbeda dari kakeknya, yaitu Abraham. Abraham adalah orang yang pertama dalam keluarganya yang bertobat. Abraham sama seperti seseorang yang datang sendirian, keluar dari dunia, dan masuk ke dalam gereja, dan beroleh keselamatan. Namun tidak demikian halnya dengan Yakub. Ia adalah generasi ketiga dari keluarga yang telah bertobat ini. Kakeknya dan ayahnya keduanya adalah orang-orang yang telah diselamatkan. Anda perhatikan, Yakub adalah gambaran dari seorang muda yang ada di dalam gereja. Sama seperti Yakub, banyak anak muda yang hidup dan pertobatannya muncul dari dalam gereja.
Sekarang hal ini seharusnya menjadi perhatian anda.

Tuesday, November 9, 2010

Apa Yang Dilakukan Iblis Sepanjang Hari ? – Bagian Keempat

Alkitab menjelaskan bahwa penyakit tubuh dapat disebabkan oleh setan seperti tertulis dalam Matius 9 :
32 Sedang kedua orang buta itu keluar, dibawalah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan.
33 Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu berkata-kata. Maka heranlah orang banyak, katanya: “Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel.”
34 Tetapi orang Farisi berkata:”Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.”

Matius 12 : 22 - Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan setan. Orang itu buta dan bisu, lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat.

Jadi tampak jelas bahwa penyakit secara fisik dan mental dapat terjadi karena pengaruh setan.
Dalam Markus 5 dikatakan bahwa:
1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat daripekuburan menemui Dia.
3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai.
4 Karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.
5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.
6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembahNya,
7 dan dengan keras ia berteriak: ”Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!”
8 Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!”

Engkau mungkin telah mengetahui kelanjutan dari kisah ini. Hal ini mungkin mempengaruhi harga daging babi di Gerasa pada tahun-tahun itu. Tetapi kebenaran sejati dari peristiwa ini seringkali kita lupakan, yakni jika seseorang sakit atau menderita secara mental, hal ini tidak berarti setan sedang memegang kemenangan rohani dan mesti diadakan pengusiran setan supaya ia dapat disembuhkan. Atau penyakit ini juga tidak secara otomatis merupakan akibat dari dosa tertentu. Kita harus mengingat apa yang dikatakan dalam Yohanes 11:1-4,
1 Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta.
2 Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya.
3 Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.”
4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: ”Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.
Hal ini berarti di tengah peperangan rohani yang sepertinya sedang berusaha memporak-porandakan hidupmu, Allah sedang bertanya kepada setan suatu ketika dan berkata, “Apakah engkau mengenal hamba-Ku (….nama saudara). Hanya sedikit manusia yang seperti dia di bumi. Aku mengasihi (…. nama saudara). Ia adalah orang yang sangat Kukasihi.” Dan pada saat itu setan akan bereaksi, “Oh... si (….nama saudara), ya aku mengenal dia. Ia mengasihi-Mu karena Engkau begitu memberkatinya. Aku tahu, jika Engkau membiarkanku mengambil pekerjaannya dan jika Engkau membiarkanku menaruh beban secara emosional atau penyakit, maka ia akan berhenti melakukan hal-hal yang rohani. Dan engkau dapat mendengar jawaban Allah, “Engkau dapat menjamah tubuh (….nama saudara), tetapi engkau tidak dapat merenggut yang lainnya. Dan engkau tidak dapat mengambil hidupnya, itu bagian-Ku. Jadi sepertinya setan diberi kebebasan untuk menyerangmu sampai engkau menjadi lemah dan menanggung rasa malu.
Tetapi saudara yang terkasih, ini dilakukan Allah karena Ia begitu mengasihimu dan karena Allah percaya pada integritas hatimu, serta karena Ia memiliki rencana yang begitu kaya untuk hidupmu supaya hidupmu berbuah lebat, bahwa Ia terpaksa membuat engkau menderita daripada engkau akan kehilangan yang terbaik daripadaNya. Jadi sekali lagi, setan mengira ia sedang mempermainkan Allah, padahal sesungguhnya Allahlah yang sedang memanfaatkan setan. Setan membawa hal-hal yang mendukakan dalam hidupmu, supaya engkau berhenti untuk percaya kepada Allah dan meninggalkan-Nya. Tetapi Allah mengetahui, engkau akan bereaksi dengan benar, engkau akan bersujud kepadaNya dan menangis memohon anugerah, dan ketika engkau sedang melakukan hal itu, suatu tingkat kekuatan rohani baru sedang berada di hadapanmu, suatu kuasa yang tidak dapat engkau alami jikalau tubuhmu dan pikiranmu baik-baik saja.
Paulus mengerti bahwa rahasia ini hanya dapat dimengerti oleh sebagian orang. Itu sebabnya ia berkata dalam 2 Korintus 12:
7 Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena pernyataan-pernyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
8 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu undur dari padaku.
9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan, dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Paulus diberi “duri dalam daging”, suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan yang membatasi dirinya dan mungkin memalukannya. Bahkan ia katakan seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku. Itu adalah utusan setan untuk mengecoh dan mengganggunya karena kemenangan-kemenangan rohani yang telah ia alami. Jadi tampaknya Allah telah berkata pada setan, “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Paulus? Tidak ada yang seperti dia di bumi.”
Dan setan dengan gembira bereaksi menjamah tubuh Paulus. Sekarang dengarkanlah reaksi Paulus: “Aku telah tiga kali meminta pada Allah supaya Ia mengambilnya, tetapi Ia tidak melakukannya”. Ia berkata,” Tidak, Paulus, ini baik bagimu. Semakin sedikit engkau bergantung pada dirimu, maka engkau akan semakin bergantung pada-KU.” “Sekarang” jawab Paulus, “Setiap kali penyakit itu datang mengganggu, aku berhenti dan memuji Allah, karena semakin aku lemah, maka semakin besarlah kuasa-Nya atasku.
“Aku senang dan rela dalam kelemahan”, kata Paulus. Ini adalah pesan dari Allah bahwa setiap kali ia tidak dapat melakukan sesuatu ketika sedang sakit, maka Allah bebas untuk melakukan mujizat. Dan setiap batasan yang diakibatkan oleh penyakit itu atas diri Paulus, memiliki potensi menjadi suatu kemenangan rohani. Karena ketika kegiatannya dibatasi, waktunya bersama Allah semakin dalam. Jadi Paulus semakin berkurang dan Allah semakinbertambah. Semakin Allah bertambah, semakin Ia dimuliakan. Karenanya Paulus bersukacita dalam kelemahannya karena Kuasa Kristus ada padanya melalui kelemahan itu.
Jadi apa yang dilakukan setan sepanjang hari? Salah satunya adalah bertarung dengan malaikat-malaikat Allah memperebutkan bangsa-bangsa dan engkau. Hal lain yang mereka lakukan adalah berusaha membuat Allah mengijinkan mereka menjamah tubuhmu atau menggunakan penyakit untuk menjatuhkanmu secara rohani. Penyakit ini mungkin lebih serius dari flu. Bahkan dapat berupa penyakit jantung atau kanker. Para malaikat yang jatuh ini berargumentasi dengan Allah bahwa dengan menjamahmu, mereka akan menghancurkan imanmu. Allah mengetahui pada saat yang tepat penyakit itu atau trauma secara emosi itu akan berujung pada kemuliaan-Nya.
Ia mungkin menyembuhkanmu. Tetapi mungkin juga tidak. Apapun yang Ia lakukan, ketika engkau menderita, Ia akan menguatkanmu, membangunmu, dan merangkulmu dalam pelukan-Nya, dan melalui setiap penyakit yang engkau derita, Ia sedang mempersiapkanmu untuk memakaimu, untuk menjadi alat-Nya, untuk memuliakan Nama-Nya.
Tetapi yang dilakukan iblis sepanjang hari, mereka akan berusaha membuat kehidupan rohanimu menjadi tidak produktif. Dan Allah membiarkannya karena Ia ingin membuat hatimu tertuju ke surga. Bukankah Ia baik? Ia melakukan-Nya karena Ia begitu mengasihi kita. Allah adalah Roh, dan tujuan-Nya adalah membentuk kita menjadi manusia rohani. Dan apakah yang dilakukan Allah sepanjang hari? Ia mengasihi kita. Bahkan ketika kita mengeluh mengenai hal-hal yang Ia ijinkan terjadi untuk kebaikan kita, Ia tetap mengasihi kita. Dan ketika kita meraung pada-Nya sambil mengeluh bahwa Ia tidak mengasihi kita, apa yang Ia lakukan? Ia mengasihi kita… itulah yang dilakukan Allah setiap saat… setiap hari. Dan bukankah kita bersukacita karenanya?

Jadi apa yang dilakukan setan setiap hari?
Sebuah pertanyaan yang patut direnungkan
Mereka tidak bermalas-malasan
Bahkan jika engkau sedang merenung
Mereka memiliki tujuan
Mereka terfokus
Mereka ingin engkau memalingkan muka dari Allah
Mereka mengincar jiwamu
Memburumu, menggodamu, mencobaimu,
Untuk menghancurkan hubunganmu dengan Allah
Dan mencuri, merampok apa yang disediakan Allah bagimu
Melalui salib Kristus di Kalvari
Mengingatkanmu akan kelemahan-kelemahanmu
Membuat engkau berpikir
Tuhan tak pernah memperhatikanmu
Dan tak pernah menebus engkau menjadi manusia baru
Mereka berperang melawan malaikat kudus
Memperebutkan engkau dan bangsa-bangsa
Mengincar Israel dalam keadaan damai maupun perang
Mereka suka memakai penyakit dan kelemahan tubuh
Sebagai senjata pamungkas
Mereka ingin melemahkanmu
Supaya hatimu berpaling
Rahasianya sederhana
Ketika perang sedang berkecamuk
Berdiamlah dan ingatlah
Apa yang sedang dilakukan Allah bagimu
Musuh mungkin berusaha untuk menghancurkanmu
Tetapi satu hal tetap adalah
Apa yang dilakukan Allah sepanjang hari
Adalah menjagamu dan mengasihimu
Menuju garis akhirmu
Dengan kemenangan dan kemuliaanNya

Untuk Dipelajari dan Aplikasi
1. Simaklah kembali langkah setan menuju kehancuran. Bagaimana seseorang dapat begitu tertipu bahwa jalan yang mereka kira menuju kebesaran ternyata menuju kehancuran? Berikan ilustrasi yang berhubungan dengan saat ini yang serupa dengan itu ! Bagaimana prinsip tersebut akan mempengaruhi engkau secara pribadi?
2. Menurutmu apakah perang yang terjadi sekarang di dunia adalah representasi dari perang antar para malaikat di alam roh? Pilihlah satu konflik yang engkau kenal dan carilah apa yang sedang diperebutkan para malaikat! Menurutmu apa yang terjadi di alam roh saat terjadi Perang Dunia II?
3. Setan senang menyerang tubuh atau memakai kelemahan pada tubuh sebagai dasar peperangan. Mengapa dan apakah artinya tubuh jasmani kita bagi Allah? Berikan dua alasan mengapa tubuh kita penting dipakai menjadi lahan pertempuran?
4. Bacalah kembali kitab Ayub pasal satu dan dua. Siapakah yang memulai percakapan terlebih dahulu? Siapakah yang menyebut Ayub pertama kalinya? Apa penilaian Allah tentang karakter Ayub? Apakah penyakitnya merupakan sungguh merupakan suatu hukuman? Mengapa Allah melakukan hal itu? Bagaimana reaksi setan?
5. Pertama Allah mengijinkan setan mengambil ternak Ayub kemudian anak-anaknya lalu seluruh kekayaannya. Bagaimana reaksi Ayub? Hapalkanlah Ayub 1:20-22. Bagaimanakah kita mengetahui bahwa ini adalah reaksi yang sempurna? Apa empat kebenaran yang Ayub proklamasikan dalam ayat-ayat tersebut?
6. Setelah segala sesuatu diambil, Allah mendorong setan untuk menyerang tubuh Ayub. Ini adalah ujian yang terakhir dan tersulit untuk Ayub. Apakah batasan yang diberikan Allah pada setan? Apa artinya hal ini bagi kita?
7. Apa penyebab penyakit Ayub? Apakah engkau pernah mengenal seseorang yang memiliki penyakit yang mengerikan? Apa dan bagaimana reaksimu?
8. Penyakit fisik maupun mental yang tercatat dalam Alkitab dipakai iblis dalam peperangan rohani. Apa artinya semua itu menurut pendapatmu? Bagaimana cara setan menipu kita tentang penyakit dan aktivitas setan?
9. Ketika Allah mengijinkan setan menjamah tubuhmu, apakah artinya itu? Apakah ini merupakan suatu kesalahan atau suatu kehormatan untukmu? Apa tujuan Allah? Apa tujuan setan? Dan apa peranmu?
10. Ayub menjadi contoh bagi kita bagaimana proses terjadinya dari semua itu. Paulus menjadi contoh bagaimana kita mesti meresponi dengan benar. Hapalkanlah II Korintus 12:7-10. Tuliskan kembali secara personal dan deklarasikan pada Allah jika engkau sedang diserang penyakit. - Russel Kelfer

Friday, November 5, 2010

Apa yang Iblis Lakukan Sepanjang Hari? - Bagian Ketiga

Apa yang dilakukan setan setiap hari? Ini adalah pertanyaan yang kita ajukan ketika kita mempelajari misteri ciptaan Tuhan yang disebut “malaikat”.
Mereka memang misterius. Tetapi misteri di Alkitab, adalah rahasia yang menanti untuk disingkapkan. Tugas kita adalah meneliti dan mempelajari lembar-lembar Alkitab untuk menemukan siapa makhluk-makhluk ajaib ini, dari mana asal mereka, dan mengapa sebagian dari mereka ditakdirkan untuk menjadi utusan Allah, sedangkan sisanya menjadi musuh-Nya, serta apa saja yang mereka lakukan di dunia ini setiap hari.
Dalam dua pelajaran terdahulu, kita mengetahui bahwa ada malaikat yang lebih indah dan lebih berkuasa dari malaikat yang lain. Malaikat ini diijinkan oleh Penciptanya untuk menerima sebagian kehormatan. Ia adalah “kerub yang diurapi untuk melingkupi”. Ia berada di “Gunung Allah yang kudus”, menurut Yehezkiel dan merupakan makhluk istimewa.
Tetapi ia lalu mulai meninggikan dirinya. Bukannya merasa terhormat karena ia dapat melayani sebagai hamba Allah yang Maha Tinggi. Ia mulai memandang dirinya bukan lagi sebagai hamba, tetapi allah.
Jadi ia mulai memfokuskan perhatiannya pada dirinya dan bukan pada Allah. Hal ini menyebabkan kejatuhannya sampai ia dibuang ke neraka. Seperti yang dikatakan Firman Allah “Ia yang merendahkan dirinya, akan ditinggikan.” Dan ia yang meninggikan diri akan direndahkan. Karena itu malaikat yang egois dan sombong ini mulai berpikir di hatinya…”Aku akan…” Kehendaknya menjadi lebih dominan dari pada kehendak Allah. Pada saat itu berakhirlah reputasinya. Ia tidak dapat lagi menjadi pelayan dari Allah yang Maha Tinggi.
Ia mulai dengan “Aku hendak naik ke langit”. Ia memutuskan bahwa panggilannya bukan menjadi pelayan. Ini membuat ia mengambil langkah kedua “Aku hendak mendirikan tahtaku mengatasi bintang-bintang Allah". Ini menunjukkan bahwa ia tidak melihat dirinya sebagai yang diperkenan Allah di antara para malaikat, tetapi sebagai malaikat yang lebih baik dari pada yang lain, hanya karena Allah berkenan menganugrahkan kasih karunia kepadanya. Tetapi malaikat tidak mengerti tentang kasih karunia. Dan setan memakai hal ini sebagai platform untuk menaiki tangga kehancuran. Ia berkata, ”Aku hendak duduk diatas bukit pertemuan." Berdasarkan pada kepercayaan dirinya yang baru, ia ingin menikmati kekuasaan Allah, lalu berkata dalam rohnya "Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan" menunjukkan bahwa ia menganggap dirinya setara dengan Allah. Lalu ia melangkah ke tahap selanjutnya "Aku hendak menyamai Yang Maha tinggi". Akhirnya ia berpikir bahwa ia adalah Allah. Pada saat ini, Allah menghukum dia untuk menghabiskan kekekalan di dalam neraka, bersama dengan mereka yang turut bergabung dengan dia dalam pemberontakan di surga. Mereka yang memberontak lupa bahwa satu-satunya sukacita hanya dimiliki oleh para pelayan Allah.
Karenanya dimulailah perang dalam sejarah yang berlangsung sebelum waktu dijadikan dan akan terus berlangsung sampai waktu tidak ada lagi. Perang ini tidak akan berakhir sampai Allah yang pengasih menghentikan waktu sehingga mereka yang percaya pada-Nya, baik manusia atau malaikat, tidak akan pernah merasakan sakit, kematian, atau penderitaan lagi.
Mereka akan duduk di dekat kaki-Nya dan menyembah-Nya selama-lamanya. Hal ini juga berarti bahwa mereka yang mengatakan “tidak”, baik manusia maupun malaikat, akan menghabiskan kekekalan dalam neraka, terpisah dari Allah, dan dalam penderitaan yang amat sangat.
Perang ini dimulai ketika satu malaikat yang diurapi berkata, “Aku hendak”, dan perang ini tidak akan berakhir sampai Yesus Raja mengakhiri semua pemberontakan ini dalam api neraka yang menyala-nyala. Bukan karena Ia mentakdirkan hal itu, tapi karena pilihan mereka sendiri.
Kita semua adalah peserta dalam perang tersebut. Setiap peristiwa dalam kehidupan kita berpengaruh besar dalam perang itu. Peluru beterbangan, bom-bom berjatuhan di jalan yang kita lewati, bahan peledak itu bertujuan untuk menghancurkan kehidupan kita. Kita sering lupa bahwa kita tidak berjuang melawan darah dan daging, bahwa perang surgawi sedang terjadi di depan pintu kita dan bahwa setiap pilihan yang kita buat membawa akibat dalam peperangan sehari-hari yang sedang terjadi.
Karenanya kita harus memahami apa yang dilakukan setan sehari-hari. Mengamati apa yang dilakukan malaikat yang jatuh itu untuk menghabiskan waktunya.

Tuesday, November 2, 2010

Belajar Teguh

belajar teguh
bukanlah dari teduh
angin sepoi
air bening tenang
cuaca cerah
jalan melapang
berkat mengalir
dan hari-hari hanya damai

belajar teguh
terkadang tiba
kala jiwa resah
hati rusuh
jemari bergetar
kaki lunglai
namun terus melangkah
bersama Kristus

oleh Rev. Ang Tek Khun

Tuesday, October 12, 2010

Apa yang Iblis Lakukan Sepanjang Hari? - Bagian Kedua

Apakah yang iblis lakukan sepanjang hari?
Sekarang kita tiba pada pertanyaan yang sangat ingin kita ketahui : Apakah yang iblis lakukan sepanjang hari? Apa yang membuat mereka seakan-akan begitu berkuasa di alam roh? Cara apa yang dilakukan iblis melalui pasukannya untuk merusak pekerjaan yang Tuhan ingin lakukan dalam kehidupan umatNya? Sampai sejauh mana dan apakan batasan yang menentukan bahwa sesuatu yang mereka lakukan itu nyata, dan mana yang tidak nyata? Sejauh mana konsistensi metode yang mereka gunakan? Seberapa kreatifkah usaha mereka untuk membuat kita menyimpang dari jalan Tuhan? Apakah yang memotivasi mereka? Apakah yang membelenggu mereka? Apakah yang memisahkan mereka dari kenyataan? Kita akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut berdasarkan Alkitab.
Apakah yang iblis lakukan sepanjang hari? Jawaban atas pertanyaan ini akan membuat kita mengerti mengapa Tuhan ingin kita taat dalam melakukan segala sesuatu yang Dia inginkan kita lakukan setiap hari.
Iblis dan bala tentaranya berusaha menghancurkan persekutuan kita dengan Tuhan.
Tantangan terbesar yang dihadapi iblis adalah usaha untuk selalu menciptakan suatu keadaan, hubungan, atau pendirian/prinsip, keputusan yang akan mencegah orang-orang untuk percaya kepada Kristus sebagai juruselamat mereka (jika iblis bisa). Kapanpun, pria atau wanita, pemuda atau pemudi menerima Kristus, para malaikat di surga bersukacita. Sebagai contoh analogi seperti pertandingan sepak bola, ketika cheerleader dari satu tim memiliki alasan untuk bersorak, sorakan dari tim yang lain akan membungkam dan tidak terdengar. Inti dari peperangan antara bala tentara Tuhan dengan iblis adalah untuk mencegah orang yang belum percaya membuat keputusan pribadi untuk menjadi percaya dan menerima Kristus. Untuk mencapai hal ini iblis bahkan banyak memakai hal-hal yang mengatasnamakan agama dan seringkali melalui agama, seseorang tidak dapat menemukan kuasa salib. Alasannya jelas karena salib adalah satu-satunya hal dahsyat yang iblis tidak dapat hadapi karena mengumumkan tentang kekalahannya. Salib telah mengalahkannya dan menentukan masa depannya. Sekarang kita lihat apa yang tertulis dalam kitab Kolose 2:12- 15 :
12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita,
14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:
15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.
Salib menandakan awal dari berakhirnya perang dari segala perang. Salib memakukan peti mati iblis.
Dalam Yohanes 12:31-33 tertulis :
31 Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar;
32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."
33 Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
Yesus berkata bahwa pada waktu Ia dinaikkan ke atas kayu salib untuk menanggung dosa umat manusia, segala permasalahan dan persoalan yang dihadapi manusia terpecahkan. Semuanya telah diselesaikan di atas kayu salib.
Jadi, setiap kali seseorang berkata "ya" kepada Kristus, Iblis mengalami pukulan yang hebat.

Saturday, October 9, 2010

Apa yang Iblis Lakukan Sepanjang Hari? - Bagian Pertama

Perang Sedang Berkecamuk
Tanyakan kepada para prajurit manapun yang pernah berada di garis depan medan pertempuran, ketika peluru-peluru berdesing dan bom-bom berjatuhan, apakah arti dari suatu perang itu, dan mereka akan menjawab yakni bertahan hidup.
Tanyakan kepada setiap politisi yang pernah mengadakan pertemuan penting dan bersejarah untuk menegosiasikan gencatan senjata atau perjanjian dalam suatu konflik, apakah arti perang bagi mereka, dan mereka akan berkata kepadamu bahwa peperangan bagi mereka adalah negosiasi.
Tanyakan kepada setiap jenderal yang mengadakan pertemuan dengan para penasehatnya di suatu tenda yang tersembunyi, apakah arti perang baginya, dan ia akan menjawabmu bahwa peperangan baginya adalah suatu strategi.
Dan sekarang tanyakan kepada para ibu atau isteri-isteri atau mereka yang memiliki keluarga yang disayanginya sedang berada di medan perang, apakah perang itu bagi mereka, dan mereka akan berkata kepadamu bahwa perang adalah penderitaan emosi : ketakutan, harapan, penantian dan kesedihan.
Mereka semua benar. Peperangan memang berkaitan dengan segala-galanya. Ketika suatu negara sedang berperang maka semua sumber dayanya hanya diarahkan kepada satu hal yakni kemenangan. Ketika suatu negara sedang berperang, semua prioritas-prioritas yang biasanya dilakukan pada masa damai, harus disingkirkan dahulu untuk mencapai kemenangan. Ketika suatu negara sedang berperang, masyarakatnya harus belajar untuk bersatu yakni untuk berjuang bersama-sama atau mati bersama-sama. Mereka harus mau untuk rela berkorban dan kehilangan sesuatu atau segalanya. Keegoisan, kepentingan-kepentingan pribadi yang biasanya mendominasi kehidupan mereka ketika konflik tidakterjadi, tidak lagi merupakan suatu hal yang penting ketika kebebasan terancam. Kita tidak akan berkompromi dengan apapun apabila dalam keadaan perang karena kita sedang berperang.
Tetapi sering kali, setelah beberapa tahun atau bahkan beberapa bulan mengalami kembali masa damai, betapa cepatnya kita akan lupa. Kita kembali pada prioritas-prioritas lama, mengorganisasikan kembali tenaga kerja-tenaga kerja dan tenggelam dalam kesibukan, mengerahkan kembali semua sumber daya untuk mencapai keuntungan pribadi, tenggelam dalam usaha untuk mencapai segala keuntungan pribadi. Betapa cepatnya kita lupa. Semua peperangan memang memiliki permulaan dan akhir, sebagaimana setiap orang mengetahuinya dan setiap peperangan ada pihak pemenang dan pihak yang kalah. Begitulah kata umumnya kita mengetahui.
Sekarang apakah tanggapanmu mengenai peperangan? Apakah engkau menyadari bahwa engkau berada dalam peperangan yang tiada hentinya setiap saat dalam hidupmu ? Apakah engkau memahami adanya suatu peperangan yang terus menerus di muka bumi ini dan belum mencapai kesudahannya, yaitu peperangan antara yang kerajaan surga dengan kerajaan kegelapan, peperangan antara kebenaran dan kesesatan. Dan tidak hanya sebatas itu saja, peperangan ini adalah peperangan pribadi Allah Pencipta yang menciptakan langit dan bumi melalui bala tentara rohani yang disebut “para malaikat surgawi” dengan malaikat yang jatuh bernama iblis dan pasukannya, yang keberadaannya hanya mencoba menghalangi rencana Allah yang Maha Tinggi di muka bumi ini bagi manusia ciptaanNya. Peperangan ini telah berlangsung lebih dari 6000 tahun dan akan semakin dahsyat seiring dengan bertambahnya waktu untuk menuju kepada kesudahannya dan peperangan ini sangat mempengaruhi setiap pribadi manusia yang ada di muka bumi.
Tentara yang terlibat adalah tentara-tentara rohani oleh karena ini adalah peperangan rohani dan yang dipertaruhkan adalah hal-hal yang rohani dan kekal. Bala tentara rohani yang disebut "para malaikat" ini, walaupun kita tidak dapat melihat mereka namun keberadaan mereka tidak perlu diragukan lagi. Alkitab dengan jelas menggambarkan, untuk beberapa alasan tertentu, bahwa manusia yang berdosa pun tertarik untuk mencari dan percaya kepada makhluk-makhluk rohani yang misterius ini. Dua jenis bala tentara rohani tersebut yang selalu berada di sekeliling manusia dan siap untuk berperang di setiap waktu yaitu kelompok tentara rohani yang pertama adalah bala tentara para malaikat surgawi yang tidak pernah berbuat dosa, tidak pernah menentang Penciptanya, tidak pernah berpikir untuk memenuhi kepentingan mereka sendiri, menolak atau memberontak kepada Tuhan. Sedangkan kelompok tentara rohani yang lain adalah kelompok bala tentara para malaikat yang memberontak dan berdosa, yang tujuan utamanya adalah berusaha menghalangi pekerjaan Tuhan di muka bumi dan menghancurkan pelayanan kasih para malaikat Allah.
Garis depan pertempuran terletak di rumahmu dan di rumah saya, dalam gerejamu dan gereja saya, dalam pekerjaanmu dan pekerjaan saya, dalam setiap profesi.
Disanalah tempat di mana panah-panah berapi dilepaskan dan suara pedang yang saling beradu berdentingan setiap waktu. Tetapi pusat dari semua strategi dan serangan itu

Sunday, September 19, 2010

Bagaimana Engkau Mempercayai Allah Dalam Segala Hal

Pastikan Bahwa Engkau Sungguh Mempercayai Allah Dalam Segala Hal
Yang dimaksudkan adalah dalam segala hal. Orang-orang Kristen yang percaya adalah mereka yang berbahagia. Iman mereka aktif, karenanya mereka berbahagia karena mereka tahu sesuatu sedang terjadi di dalam Roh. Meskipun mereka mungkin masih belum dapat melihatnya atau bahkan belum dapat merasakannya, namun mereka tahu dan yakin bahwa Allah sedang bekerja demi masalah mereka.
Kapan terakhir kali engkau mengingat engkau tertawa di dalam Roh pada suatu tempat atau situasi ? Kapan terakhir kali engkau mengingat dapat merasakan hadirat Allah yang berlimpah? Ia masih duduk di takhtaNya dan Ia masih terus menjangkau mu, “Marilah kepadaKu…,” Yesus berkata dalam Matius 11:28-30, “Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Banyak orang percaya merasa bahwa, “Saya butuh berlibur…” tetapi sesungguhnya yang mereka butuhkan adalah sentuhan segar dari Surga.

Berjalanlah Menuju Jawaban Doa-mu, Milikilah Iman yang Aktif
Untuk mendapatkan sesuatu yang baik (seperti menggerakkan imanmu) maka engkau harus melakukan sesuatu. Iman adalah suatu kata kerja yang bersifat aktif. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.” Seringkali kita tidak dapat melihat apa yang sedang kita doakan, namun “di dalam iman dan dengan mata rohani” jawabannya dapat diraih. Bertindaklah Seolah-olah Tuhan Sendirilah yang Bertindak Bagi Masalahmu

Tuesday, August 10, 2010

Generasi Ilahi Sedang Muncul Di Tengah Perubahan Dunia

Allah telah memberi mandat dan otoritas bagi Gereja untuk menjangkau dunia dengan kuasa dan kasihNya. Untuk dapat melakukan hal ini, engkau harus relevan/tidak tertinggal/menjadi eksklusif dalam “menjangkau generasi yang saat ini.”
Saya ingin membagikan suatu perkataan profetik dari Allah kepadamu. Agar tetap engkau tetap relevan, ada dua hal rohani penting yang kita bahas. Hal ini tentang “melihat melampaui”, bagaimana engkau melihat dan hal-hal apa yang engkau akan gunakan untuk dapat mengabarkan Injil. Ini akan menyentuh nilai-nilai utama kita sebagai Orang Percaya. Satu hal yang saya perhatikan yang sedang Roh Kudus lakukan dalam GerejaNya saat-saat ini adalah “menyusun dan mengatur ulang pandangan kita, bagaimana kita melihat/memandang.” Para pemimpin haruslah menyadari bahwa untuk Gereja dapat terus bertumbuh dan menjadi sehat, pandangan kita tidak boleh hanya ke dalam, namun juga harus keluar.

Ubahlah Pandanganmu
Suatu gereja yang kuat dan sehat akan berfokus pada jemaatnya. Ia akan mendisiplinkan, mengajar, menyembuhkan, memulihkan, dan memperlengkapi umat Allah untuk menjadi diri mereka yang sebenarnya. Ada suatu tujuan di dalam pikiran. Tujuan membangun gereja yang kokoh bukan hanya sekedar memenuhi kursi-kursi dengan jemaat setiap minggu. Tujuan melayani Tubuh Kristus ialah agar Gereja dapat pergi dan menjangkau dunia. Jika kita kehilangan pandangan kita keluar, maka Gereja akan tidak relevan atau eksklusif terhadap dunia sekitar kita.
Allah sedang mengatur ulang pandangan kita. Gereja-gereja sedang berubah.

Wednesday, July 14, 2010

Memasuki Siklus Berkat-BerkatNya - Bani Isakhar

Saat kuasa anugerah Allah datang, banyak situasi/keadaan kita harus disesuaikan dan diatur ulang olehNya. Ketika Allah harus mengakhiri satu musim/situasi untuk memulai musim/situasi yang baru atau saat Ia membawa kita melalui masa transisi, Ia harus mengakhiri atau mematikan terlebih dahulu situasi/keadaan yang lama atau yang sebelumnya. Bani Isakhar, salah satu suku dari kedua belas suku Israel, adalah orang-orang yang mempunyai pengertian untuk saat-saat yang baik sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel (I Taw. 16:32a). Mereka mengetahui bagaimana suatu musim atau keadaan dan struktur-struktur tertentu harus berakhir, agar musim, keadaan dan struktur-struktur yang baru yang Allah tetapkan dapat dimulai.
Isakhar ialah anak ke-9 dari Yakub dan anak ke-5 dari Lea. Suku Isakhar secara strategis ditempatkan bersama Yehuda dan Zebulon (Bil. 2:5; 10:14–15). Zebulon, anak ke-10 dari Yakub dan anak ke-6 dari Lea, yang berarti “berdiam, tempat tinggal.” Zebulon adalah suku perang, pengiriman, dan perdagangan. Yehuda adalah anak ke-4 dari Yakub dan Lea. Arti namanya, “Kiranya Ia [Allah] dimuliakan.” Yehuda secara profetik selalu ditetapkan untuk pergi terlebih dahulu sebagai suku peperangan yang akan menaklukkan.

Wednesday, July 7, 2010

Lihatlah Masa Depanmu!

Lalu firman TUHAN kepadaku: “Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku.” – Yeremia 1:12
Hari ini saya menulis untuk membangkitkan kembali pengharapanmu! Meski kita berada di tengah banyak goncangan, Allah memiliki suatu rencana ilahi bagi masa depan kita. Apa yang Allah katakan kepada saya ini akan memberimu kekuatan di tengah masa transisi/perubahanmu. Untuk meninggalkan masa lalu, kita tidak dapat tetap sama, harus ada perubahan. Kini kita sedang meninggalkan musim yang lama/masa lalu kita dan memasuki suatu musim yang baru/hal-hal yang baru dalam hidupmu. Allah ingin memberikan kepada kita pengertian profetik untuk melihat musim kita yang baru.
Ketika Allah menyingkapkan tentang masa depannya kepada Yeremia dan waktunya untuk berubah ke musim yang baru, pada awalnya, ia tak dapat melihatnya. Allah secara profetik memanggilnya menjadi nabi dan Yeremia hanya terus berfokus pada kelemahan-kelemahannya. Bukankah kita seperti itu– khususnya saat kita tak dapat melihat apapun? Saya menyukai kegigihan Allah pada Yeremia. Tak peduli apapun alasan Yeremia terkait dengan panggilan dan musim barunya, Allah terus berbicara tentang kekuatan Yeremia. Seperti pengalaman saya. Allah telah berbicara pada saya tentang peningkatan, tapi saya memiliki begitu banyak alasan. Alasan saya adalah, “Ini terlalu sulit! Saya tak dapat bergerak maju. Musim lalu saya begitu sukar. Bagaimana mungkin saya bergerak maju ke musim yang baru? Ya, saya menginginkan musim baru, tetapi alangkah baiknya jika jauh lebih mudah!”
Sayangnya Allah tidak berkata, “Sandie, musim depan akan jauh lebih gampang… engkau lihat; ini akan menjadi musim yang mudah.” Sebaliknya, saya mendapat jawaban yang sama dengan jawaban yang diterima bangsa Israel ketika mereka mengeluh…
“Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu …” —Ulangan 30:11
Dengan cepat saya mengambil Alkitab setelah saya mendengar Firman ini, dan saya diingatkan bahwa terobosan terletak di dalam mulut saya sendiri! Ya! Bacalah apa katakan Allah kepada bangsa Israel:
"Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.” – Ulangan 30:14Allah mengatakan hal yang sama terhadap engkau dan saya! Ia berkata bahwa terobosan bagi musim-mu yang baru ada pada mulutmu, di dalam pikiranmu, dan di dalam hatimu dan agar engkau mau melakukannya! Ya, para kekasih Allah, engkau dapat melakukannya! Melakukan apa? Semua yang IA perintahkan! Wow, bukankah FirmanNya menguatkan?

Sunday, July 4, 2010

Engkau Dipanggil untuk Memilih “DESTINY”mu

Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” – Yeremia 1:4-5
"Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya." – Mazmur 139:16
Seperti Yeremia dan Daud yang telah dipanggil sebelum masuk ke rahim ibu mereka, begitu juga setiap kita sebelum kita dilahirkan. Namun demikian, berdasarkan kehendak bebas, Allah mengijinkan setiap orang memilih untuk hidup di dalam panggilan itu atau tidak. Ia berkata tentang diriNya:
"Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." – Matius 22:14
Pilihan itu datang dari keputusan-keputusan yang kita ambil, entah saat kita mampu atau tidak untuk tetap berdiam di dalam kepenuhan kemuliaanNya. Ia takkan menaruh pada kita hal-hal yang tidak dapat kita tanggung, sebab hal itu dapat menghancurkan kita. “Destiny” memanggil setiap kita, dan kehendak bebas kita yang menentukan hasil dari panggilan itu. Saat hati kita terus-menerus merespon suara Pencipta kita, “Aku memilihmu! Di atas segala-galanya, Aku memilihmu!,” kita menuntun perjalanan kita menuju “destiny” kita.


“Destiny” Kita Bukanlah Produk Akhir, Melainkan Sebuah Perjalanan Menuju Akhir Itu
IAlah asal mula kita dan IA jugalah “destiny” kita. Kita ada di dalamNya sebelum dunia diciptakan dan kita akan kembali berdiam di sampingNya, dan bahkan kita telah berdiam, saat kita turut mengambil bagian dalam kemuliaanNya dengan menerima kebaikan dari korban curahan DarahNya.
Perjalanan menuju “destiny” kita adalah seperti kita “berlari dalam pertandingan” yang memainkan hari-hari yang tertulis di dalam kitabNya bagi setiap kita. Perjalanan ini terjadi satu hari di setiap waktu, satu keputusan di suatu saat untuk memilihNya di atas segala-galanya. Di dalam menjalani hidup kita, mengarahkan mata kita kepadaNya dan, sekali kita, secara sadar membuat keputusan untuk “memilihNya,” kita mendapati diri kita berada di tengah-tengah “destiny” kita yang sesungguhnya, yang hanya kita dapati di dalamNya."Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga." – Kis. 17:26-28

Friday, June 4, 2010

Siapa Yang Menjaga Pintu Gerbang Rumahmu dan Keluargamu ?

Generasi muda sekarang ini adalah generasi yang terhilang. Tidak ada generasi manapun di dalam sejarah yang dengan hebatnya dilanda oleh wabah seks, obat bius, minuman keras, keserakahan, pembunuhan dan bunuh diri, depresi dalam usia yang semakin muda seperti sekarang ini. Pertanyaan saya: siapakah yang harus dipersalahkan?
Setiap orang tahu bahwa sesuatu yang mengerikan sedang terjadi pada angkatan generasi muda jaman ini. Kejahatan dan kekerasan telah menjadi suatu hal yang biasa, sehingga banyak gedung sekolah dan universitas-universitas yang dilengkapi dengan alat pendeteksi senjata. Murid laki-laki kelas satu SLTP bisa mendapatkan senjata api dengan mudahnya dan membantai teman sekelas mereka tanpa rasa penyesalan sama sekali.
Sistem pendidikan itu sendiri telah tercemar dan mengalami banyak penyimpangan. Guru-guru memperkenalkan ateisme, teori evolusi, gaya hidup homoseksual, pergaulan bebas, dan sikap anti agama yang militan kepada murid-muridnya. Seorang guru tidak diperbolehkan menaruh Alkitab di atas mejanya, tetapi dia diijinkan untuk menggelar buku-buku yang topiknya berkisar dari paham komunis sampai ke pornografi.Sejak sistem hukum di Amerika menolak kehadiran Allah di sekolah-sekolah, setan telah mengambil alih sekolah-sekolah itu, demikian pula di berbagai belahan dunia lainnya. Tetapi saya yakin bahwa bukanlah sistem sekolah yang tercemar yang mencelakakan anak-anak kita.

Tuesday, May 25, 2010

Allah Atas Gunung dan Lembah

Peperangan yang kita hadapi terkadang adalah masa-masa kelemahan, kesukaran, dan kekacauan yang menghebat. Jika semua peristiwa dalam hidup kita tersebut dipetakan, mungkin itu adalah titik terendah kita. Namun Allah selalu menyertai kita di masa-masa kesukaran. Faktanya, lembah-lembah ini justru sering merupakan rencana Allah sebagai pengalaman kita untuk mendaki ke puncak-puncak gunung.
Ada suatu kisah di Alkitab yangg langsung berbicara tentang kebenaran ini dalam 1 Raja- Raja 20 : 22-23
Lalu tampillah nabi itu kepada raja Israel dan berkata kepadanya: “Baiklah, kuatkanlah hatimu, pertimbangkan dan pikirkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab pada pergantian tahun raja Aram akan maju menyerang engkau.” Pegawai-pegawai raja Aram berkata kepadanya: “Allah mereka ialah allah gunung; itulah sebabnya mereka lebih kuat dari pada kita. Tetapi apabila kita berperang melawan mereka di tanah rata, pastilah kita lebih kuat dari pada mereka.”
Musuh berkata bahwa Allah bangsa Israel adalah allah atas gunung (pengalaman-pengalaman kekristenan kita yang menakjubkan), namun jika mereka berperang di tanah rata, pasti mereka akan mengalahkan bangsa Israel. Kita membaca di ay. 28
Maka tampillah abdi Allah dan berkata kepada raja Israel: “Beginilah firman TUHAN: Oleh karena orang Aram itu telah berkata: TUHAN ialah allah gunung dan bukan allah dataran, maka Aku akan menyerahkan seluruh tentara yang besar itu ke dalam tanganmu, supaya kamu tahu, bahwa Akulah TUHAN.” – 1 Raja-Raja 20:28
Tak peduli apa yang musuh katakan pada anda,