Thursday, May 17, 2012

KENAIKAN TUHAN KITA YESUS KRISTUS DAN PENINGGIAN / PENGAGUNGAN-NYA

“Kristus Yesus, yang telah mati. Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga
duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita.” (Roma 8:34)
Saya ingin membuka suatu rahasia kepada Anda tentang dimana hampir setiap waktu ketika saya duduk untuk menulis khotbah saya merasa seakan Tuhan berkata kepada saya, “Buatlah itu dengan sederhana, bodoh.” Adalah mudah bagi saya untuk membuat hal-hal yang sulit untuk dimengerti, namun Tuhan ingin saya “membuatnya dengan sederhana saja.” Secara alami saya suka bila orang lain berpikir tentang saya sebagai seorang sarjana yang luar biasa. Namun apakah itu akan menjadi hal yang baik untuk dilakukan bagi Anda atau sebenarnya bagi saya? Jadi, Tuhan terus mengingatkan saya dari waktu ke waktu, “Buatlah dengan sederhana, bodoh.”
Oleh sebab itu saya juga ingin yang akan saya bahas ini menjadi singkat dan sesederhana mungkin. Bahkan walaupun subyeknya sangat luas dan dalam, saya berdoa hal ini menjadi begitu jelas bahkan anak-anakpun dapat memahaminya. Ayat kita adalah Roma 8:34. Mari kita membacanya dengan lantang, mulai dengan frase “Kristus Yesus, yang telah mati.”
“Kristus Yesus, yang telah mati. Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita” (Roma 8:34).
Ayat tersebut menjelaskan kepada kita empat hal tentang Tuhan kita Yesus Kristus.

I. Kristus yang telah mati.
“Kristus Yesus, yang telah mati. Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita.” (Roma 8:34)
Janganlah menganggap dosa sebagai hal yang sepele, kecil atau tidak penting karena dosa telah merusak alam semesta, membuat bumi ini terkutuk, membawa penderitaan dan kebinasaan bagi seluruh ciptaan, dan telah mengutuk jutaan orang ke dalam penghukuman kekal di Neraka. Dosa bukanlah sesuatu yang dapat dianggap main-main dan tidak penting dimana seringkali kita berpikir Tuhan dapat abaikan dan lupakan. Tetapi dosa adalah kejahatan yang sangat besar sehingga tidak ada jalan lain selain oleh kematian Anak Allah yang tunggal yang dapat menyelesaikan masalah dosa dan menyucikan umatNya dari segala konsekwensi-konsekwensi mengerikannya.
Kematian Anak Tunggal Allah bukanlah hanya tentang seseorang yang mati untuk menggantikan tempat manusia, namun juga untuk menebus dosa manusia. “Kristus yang telah mati” (Roma 8:34). Hanya Kristus, Anak Allah yang kekal, yang dapat membayar hukuman dosa manusia, dan membawa orang-orang berdosa kembali ke dalam hubungan yang benar dengan Allah Bapa. Rasul Petrus berkata,
“Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah” (I Petrus 3:18).
Keadilan Allah mengharuskan dosa harus dibayar. Kristus secara sukarela menyerahkan Diri-Nya untuk dihukum di atas kayu Salib untuk menanggung murka Allah atas dosa menggantikan tempat bagi mereka yang percaya kepadaNya.
Kita diberitahu bahwa Kristus dibunuh bagi kita, bahwa kematianNya itu telah menyucikan kita dari segala dosa-dosa kita, dan bahwa oleh kematianNya Ia telah mengalahkan maut itu sendiri. Itulah formulanya atau rumusnya.  Itulah Kekristenan dan itulah yang harusnya dipercayai. (C. S. Lewis, Ph.D., Mere Christianity, HarperCollins Publishers, 2001 edition, hlm. 55 [hlm. 91 dalam edisi bahasa Indonesia)
Dr. John R. Rice membuat ini jelas dalam lagu gubahannya yang indah,
Kami memiliki kisah kasih yang melampaui segalanya,
Kami menceritakan bagaimana orang-orang berdosa beroleh pengampunan.
Ada pengampunan cuma-cuma dari Yesus yang telah menderita,
Dan melakukan penebusan di kayu salib Kalvari.
Semua dosa dunia ditimpakan atas Dia,
Tergantung di sana, mati sebagai korban bagi dosa.
Allah memalingkan wajah-Nya, Meninggalkan Dia menderita,
Membayar hutang manusia, penebusan-Nya menang.
Oh, betapa sungai anugerah sedang mengalir.
Turun dari Juruselamat manusia yang tersalib,
Darah yang mahal yang Ia curahkan demi menebus kita,
Anugerah dan pengampunan bagi semua dosa kita.
(“Oh, What a Fountain!” by Dr. John R. Rice, 1895-1980).

Itulah sebabnya mengapa Juruselamat harus disalibkan yaitu demi mereka yang mau datang kepadaNya dengan iman!

II. IA adalah Kristus yang telah bangkit kembali dari antara orang mati.
“Kristus Yesus, yang telah mati. Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita.” (Roma 8:34)
Rasul Petrus berkata, “Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh” (Kisah Rasul 5:30).
Rasul Paulus berkata bahwa Yesus Kristus, “…dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita” (Roma 1:4).
Dr. B. B. Warfield berkata, “Kristus dengan sukarela memancangkan seluruh klaimNya atas kebangkitanNya. Ketika dimintai untuk menunjukkan sebuah tanda Ia menekankan tanda ini sebagai satu-satunya bukti yang cukup” (The New Encyclopedia of Christian Quotations, Baker Book House, 2000, hlm. 865).
Tanpa kebangkitan tubuh fisik Kristus maka tidak akan ada kekristenan, karena kekristenan hanya dapat berdiri atau jatuh bersama dengan kebangkitan Kristus. Allah telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati untuk memberikan manusia suatu kelahiran baru dan pertobatan. Sang Reformator, John Calvin berkata, “Walaupun kita memiliki keselamatan sempurna melalui kematianNya, karena kita diperdamaikan dengan Allah oleh itu, tetapi oleh kebangkitanNya, bukan kematianNya, sehingga kita dikatakan dilahirkan ke dalam hidup yang penuh pengharapan” (The New Encyclopedia of Christian Quotations,ibid., hlm. 864). Kelahiran baru adalah sesuatu yang Allah lakukan di dalam Anda melalui Kristus yang telah bangkit. Anda harus dilahirkan kembali “ oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati” (I Petrus 1:3).

“Kuasa dosa binasa, Tuhan memusnahkan.”
Kuasa dosa binasa,
Tuhan memusnahkan;
Bersihlah najis dan noda,
Tuhan menyucikan.
(“O For a Thousand Tongues” by Charles Wesley, 1707-1788; menala “O Set Ye Open Unto Me”).

Kristus bangkit bagi orang-orang yang datang kepada Dia melalui iman!

III. Ketiga, Kristus yang hidup sekarang, duduk di sebelah kanan Allah, di Surga.
“Kristus Yesus, yang telah mati. Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah…”(Roma 8:34).
Lima belas kali Perjanjian Baru menjelaskan kepada kita bahwa Yesus telah naik ke Surga, dan sekarang duduk di sebelah kanan Allah.
“Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah” (Markus 16:19).

Pandanglah, kamu orang-orang kudus! Pandanglah kemuliaan itu:
Pandanglah Manusia yang Penuh sengsara sekarang;
Dari pertempurkan kembali membawa kemenangan
Setiap lutut akan bertelut di hadapan-Nya:
Nobatkanlah Dia! Nobatkanlah Dia! Nobatkanlah Dia!
Nobatkan dia menjadi sang Pemenang.
Nobatkan dia menjadi sang Pemenang.
Nobatkanlah sang Juruselamat! Para malaikat, nobatkanlah Dia!
Banyak piala Yesus bawa:
Duduk dengan penuh kuasa di atas tahta-Nya;
Seluruh penghuni surga bergema:
Nobatkanlah Dia! Nobatkanlah Dia! Nobatkanlah Dia!
Nobatkanlah sang Juruselamat Raja di atas segala raja
Nobatkanlah sang Juruselamat Raja di atas segala raja
Dengarlah, aklamasi mereka yang riuh!
Dengarlah, paduan suara kemenangan yang nyaring!
Yesus mengambil tempat tertinggi;
Oh betapa sukacitanya!
Nobatkanlah Dia! Nobatkanlah Dia! Nobatkanlah Dia!
Raja di atas segala raja, dan Tuhan di atas segala tuan!
Raja di atas segala raja, dan Tuhan di atas segala tuan!
(“Look, Ye Saints! The Sight is Glorious” by Thomas Kelly, 1769-1855; menala “Guide Me, O Thou Great Jehovah”).

Kristus duduk di sebelah kanan Allah dalam kemuliaan! “Marilah nobatkan Dia! Marilah nobatkan Dia! Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuan!” Amin!

“Marilah Nobatkan Sang Raja.”
Marilah nobatkan,
Sang Raja Mulia!
Dengarkan lagu pujian
Mengisi angkasa
Hai Bangkit jiwaku,
Hormati Rajamu,
Yang mati bagi dosamu,
Pujilah tak jemu
(“Crown Him With Many Crowns” by Matthew Bridges, 1800-1894,  and Godfrey Thring, 1823-1903/ Terjemahan Nyanyian Pujian No. 78).

IV. Keempat, Kristus yang juga menjadi Pembela bagi kita.
“Kristus Yesus, yang telah mati. Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita.” (Roma 8:34)
Mari kita membaca ayat ini sekali lagi.  Bacalah dengan lantang.
“Kristus Yesus, yang telah mati. Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita” (Roma 8:34).
“Yang malah menjadi Pembela bagi kita.” Kristus tidak hanya duduk di sana di tahtaNya di Surga tetapi Ia melakukan banyak hal. Namun hal yang paling penting yang Ia lakukan adalah menjadi Pembela kita di dalam doa.
“Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka” (Ibrani 7:25).
Kristus dapat menyelamatkan Anda “dengan sempurna,” selama-lamanya, secara sempurna, karena “Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara” Anda dan saya (Ibrani 7:25). Kristus dapat menyelamatkan Anda dan memelihara Anda untuk tetap selamat selama-lamanya, “dengan sempurna” – karena Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara Anda dan saya di dalam doa.

Ku punya Juruselamat yang setia;
Ku dibimbing-Nya dalam kasih mesra;
Kaupun dikasihi-Nya, t’rimalah Dia
Jadikanlah Juruselamatmu juga
(“I Am Praying for You” by S. O’Malley Clough, 1837-1910/ Terjemahan Nyanyian Pujian No. 145).
Betapa sungguh kita harus berdoa agar setiap orang mau datang kepada Yesus!
Kristus Yesus, yang telah mati. Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita” (Roma 8:34).
Datanglah kepada Kristus dengan iman dan Ia akan mengampuni dosa-dosa Anda, dan menyelamatkan Anda selama-lamanya! Amin!
Dr. R. L. Hymers, Jr.