Wednesday, March 17, 2010

Ia Akan Menjagaimu dan Destiny-mu


Ketika Tuhan mulai menggenapi destiny kita, musuh akan mencoba dan menghancurkan di dalam masa pertumbuhannya. “Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yg hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya” (Wahyu 12:4)
Banyak persamaan antara melahirkan seorang anak di alam jasmani dengan melahirkan destiny kita di alam roh. Ada masa pembuahan, penantian, sakit melahirkan dan juga masa kelahiran. Di dalam roh, saat kita melahirkan janji-janji Allah bagi hidup kita, destiny kita berada dalam keadaan yang paling rentan. Inilah saat dimana musuh akan mencoba meraih akses untuk menghancurkannya.
Di saat destiny kita dilahirkan, inilah keadaan yang paling tidak berdaya. Kita tidak dapat melakukan apapun bagi diri kita, dan jika kita dibiarkan sendiri, kita pasti akan kalah. Seperti seorang anak yang baru lahir yang memerlukan perawatan untuk menjadikan mereka sehat dan bahagia, kita terlebih lagi membutuhkan Allah. Lalu, mengapa Allah mengijinkan rancanganNya bagi kita diuji di masa yang rentan seperti ini ? Hal ini karena pada tahap inilah IA menjadi yang terkuat; yakni disaat kita paling membutuhkan diriNya.
Kita sangat membutuhkan bantuanNya. Kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan, dan justru hal itulah yang disukaiNya. Di tahap inilah dan melalui metode inilah Tuhan berusaha memasukkan satu metode tunggal kepada kita, yaitu untuk hanya mempercayai dan bergantung kepadaNya. IA-lah yang menjadi bertanggung jawab dan di dalam setiap ujian, kita akan bertambah kuat dan semakin kuat di dalamNya, dan kita lebih lagi dan lebih lagi mendekat padaNa karena kita tahu bahwa kebutuhan kita sungguh banyak. Kini kita melihat betapa rapuhnya kita dan betapa kita sangat butuh untuk taat kepadaNya.
Anak Bayi
Tidak terkecuali Bayi Kristus. Ya, IA sangat istimewa, namun bayi yang mungil ini tidak dapat menyelamatkan dunia pada tahap ini, namun inilah destiny-Nya. Tetapi IA belum dapat mengganti popokNya sendiri, namun tiga orang majus, para gembala, dan sekelompok malaikat menghormatiNya sebagai Penyelamat umat manusia. Herodes takut akanNya dan menyadari tidak ada masa yang lebih baik untuk membunuhNya selain saat IA masih bayi. Herodes membunuh ratusan atau barangkali ribuan bayi sementara ia mencoba membunuh Yesus. Namun dengan segala kehebohan usahanya untuk membunuh Yesus dan mencoba menggagalkan kegenapan janji…ia gagal. Herodes tidak dapat membunuhNya karena Allah menyelamatkanNya terus menerus.
Satu kebenaran ialah – bahwa saat Allah mulai menggenapi suatu janji, musuh akan mencoba untuk membinasakan di masa kehamilannya. Saat destiny-mu dilahirkan, neraka tampak akan melawannya. Destiny-mu, bahkan di masa kehamilannya, adalah target utama musuh. Ia ingin membinasakannya saat ia masih kecil dan tampak tak berdaya…kita harus waspada. Sehingga saat serangan datang, kita akan mengetahuinya dan hal ini tidak akan menjadi akhir dari destiny kita.
Kita tidak boleh takut akan serangan ini, karena ini jelas merupakan bagian dari proses kelahiran. Engkau mungkin tidak tampak mengancam musuh saat ini, engkau mungkin tampaknya seperti suatu kegagalan. Namun demikian, setan, seperti Herodes, takut akan masa depanmu.
Perlindungan Allah
Saya sungguh yakin bahwa penglihatan tentang naga yang menanti perempuan yang akan melahirkan dalam Wahyu 12:4 adalah gambaran profetik dari Kristus, namun dalam Alkitab sering terdapat lebih dari satu arti dalam satu ayat. Saya yakin ayat ini juga merupakan suatu gambaran dari taktik musuh melawan masa depan kita di dalam Kristus karena kita adalah ahli waris bersama dengan Kristus. Kita tahu bahwa iblis tidak pernah bermain jujur, ia akan menyerang di saat terlemah kita. Iblis telah tidak bermain jujur dengan Yesus, begitu juga dengan kita.
“Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau …” (Yesaya 43:1-2). Saat kita melewati air penganiayaan, kita akan dapat melihat Allah dengan lebih jelas lagi dan mengalami kedahsyatan kuasaNya untuk melindungi kita. Kita tidak boleh takut dalam keadaan-keadaan seperti ini, tapi biarlah kita semakin menguatkan kepercayaan kita di dalamNya.
Ketika IA lahir, kekalahan Kristus tampak tak terelakkan. Ia adalah Juruselamat, namun Ia hanyalah seorang bayi yang tak berdaya…benarkah demikian? Janganlah lupakan Allah atas destiny-mu. Allah semesta alam sungguh sedang memperhatikanmu saat ini. Apapun yg engkau alami, engkau akan melihat cahaya fajar dari destiny-mu dan engkau tidak perlu menguatirkan apapun lagi karena Allah menyertaimu.
Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, kemana pun engkau pergi. – Kejadian 28:15
Meski badai menghadang, engkau tahu bahwa engkau berada dalam dekapan lembut Bapa Surgawi dan saat engkau bertahan dari setiap peperangan, Ia akan memakainya untuk menguatkanmu. Melalui setiap ujian, engkau akan mendapat pemahaman. Melalui setiap ujian, entah engkau berhasil atau gagal, engkau akan menjadi lebih peka akan kasih karunia dan anugerah Allah. Adalah kehendak Allah agar engkau memiliki lebih banyak lagi karakter AnakNya melalui setiap ujian yang engkau alami.
Destiny Kita
Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan. – Wahyu 12:2
Destiny wanita ini adalah untuk melahirkan seorang anak. Ia sangat kesakitan, namun keluhannya adalah bagian dari rencana. Segala sesuatu ada tujuannya! Seberapa sering kita ingin agar penderitaan kita berakhir. Hal ini menyakitkan daging kita dan kita tidak memahaminya. Namun ini adalah bagian dari rencana Allah bagi kita dan kita harus mempercayaiNya. Pencobaan-pencobaan kita menghasilkan suatu kuasa di dalam kita yang tidak dapat diraih atau didapati dengan cara lainnya apapun.
Jangan putus asa, sahabat, Ia akan mengangkatmu melalui setiap lembah dan menaiki setiap puncak gunung. Jangan habiskan energi atau emosimu dengan mencoba untuk buru-buru membuang kesakitanmu. Bekerjalah bersamanya dan melalui semua itu untuk menghasilkan tujuan dan kuasa Allah.
Ketika Tuhan Membangun Rumah
Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada. – Mazmur 33:9
Allah bergerak di dalam hari-hari yang kita jalani; Ia berfirman dan memisahkan terang dari gelap. Setiap pagi saat kita bangun dan matahari bersinar, kita mengalami kesetiaan Allah terhadap rancangan yang telah difirmankanNya ke dalam hidup kita. Tidak menjadi masalah jika kita berbuat salah; karena Allah itu setia untuk membela apa yang telah ditetapkanNya.
“TUHAN menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa; tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun” (Mazmur 33:10-11).
Saat Tuhan menetapkan engkau berada di suatu tempat, maka engkau akan berdiri teguh. Ia menjagaimu!
Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. – Mazmur 127:1
Hanya Tuhan yang dapat menjagamu. Apa yang telah Ia tetapkan, Ia akan setia untuk menjaganya. Destiny-mu ada didalam tangan Tuhan dan Ia takkan gagal melaksanakannya bagimu! Satu-satunya destiny yang berharga adalah destiny yang telah Tuhan rancangkan bagimu. Satu-satunya rumah yang berharga bagimu adalah rumah yang telah Tuhan bangun bagimu.
Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu. – Mazmur 33:22- Victoria Boyson