Wednesday, April 7, 2010

Mengapa Orang Kristen Susah Sekali Berdoa - Bagian 1

Satu masalah yang senantiasa ada di gereja selama bertahun-tahun sampai dengan hari ini adalah - mengapa orang kristen susah sekali berdoa?
Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa jawaban dari masalah-masalah hidup ini ialah doa dan iman. Rasul Paulus menulis, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4:6). Paulus mengatakan pada kita, "Carilah Tuhan dalam setiap bidang di dalam hidupmu. Dan lebih dulu bersyukurlah pada-Nya karena Ia mendengarkanmu."
Maksud Rasul Paulus tersebut sangat jelas : Selalu berdoa terlebih dahulu! Tetapi kita berdoa sebagai usaha terakhir setelah pergi ke sahabat dulu, lalu ke pendeta atau ke konselor baru pada akhirnya setelah semuanya mengalami jalan buntu dan tidak tahu lagi harus berbuat apa, maka kita berlutut untuk mencoba berdoa sebagai usaha terakhir. Yesus berkata pada kita, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33). Kita harus pergi pada Tuhan terlebih dahulu - sebelum pergi pada yang lainnya!
Sungguh menggetarkan hati melihat begitu banyak orang kristen yang mengalami kegagalan di bisnis mereka, keluarga mereka, perceraian suami istri, pemberontakan anak-anak, sakit penyakit dsb. Orang-orang kristen ini, yang merasa berjalan dengan iman bersama Kristus tetapi selama bertahun-tahun hidup dalam ketakutan dan kekalahan. Mereka dikalahkan oleh musuh melalui dosa, masalah demi masalah, depresi, keduniawian, hawa nafsu kedagingan, kepalsuan dsb. Dan waktu ke waktu masalah mereka hanya kelihatan semakin parah.
Namun yang sangat mengejutkan adalah sedikit sekali dari mereka yang menyinggung tentang doa
 bahkan mereka selalu berpikir bahwa berdoa itu tak ada gunanya bila tidak disertai tindakan. Mereka mencari kaset-kaset atau cd-cd berbagai hamba Tuhan, buku-buku rohani, konselor, menelpon ke pelbagai acara-acara pelayanan, mengikuti macam-macam terapi tetapi mereka mengakui jarang sekali mereka menggunakan waktu untuk banyak berdoa. Mereka mengalami kekuatiran, ketakutan akan banyak hal mengenai hidup mereka. Mereka hidup di bawah tekanan dan awan gelap setiap hari, karena mereka tidak mempunyai jawaban atas masalah mereka.
Mengapa orang kristen dalam masa krisis sulit mencari Tuhan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri yang jelas sangat mendesak? Padahal Alkitab mencatat begitu banyak kesaksian yang panjang tentang Tuhan yang mendengarkan seruan anak-anakNya dan menjawab mereka dengan kasih yang tak berkesudahan :
"Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong." (Mazmur 34:16)
"Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya." (ayat 18)
"Dan inilah keberanian percaya kita kepadaNya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah   memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepadaNya." (1 Yoh 5:14-15)
"Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yak 5:16)
"Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." (Mat 21:22)
" tetapi doa orang jujur dikenanNya." (Ams 15:8)
" tetapi doa orang benar didengarNya." (ayat 29)
"sudah berpaling mendengarkan doa orang-orang yang bulus, dan tidak memandang hina doa mereka." (Mazmur 102:18)
Perhatikan apa yang dikatakan Daud, "Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku." Daud berkata, "Aku telah membuktikan Engkau, Tuhan! Dalam semua cobaan, aku tidak berpaling pada siapa pun. Aku hanya mencari Engkau saja - dan Engkau mendengarkan aku, menjawab aku, dan memberiku kekuatan untuk peperangan yang kuhadapi!" "dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau, Aku menjawab engkau" (81:7)
Janji-janji dan kesaksian tersebut diatas adalah bukti-bukti yang luar biasa akan kesetiaan pemeliharaan Tuhan. Namun demikian tetap banyak orang kristen tidak dapat melihatnya dan memahaminya!
Sesungguhnya mengenai DOA, Firman Tuhan memberikan kepada kita lebih besar daripada sekedar janji-janji. Alkitab memberikan juga peringatan tentang bahaya mengacuhkan doa. "bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu,." (Ibrani 2:3). Bahasa Yunani dari 'menyia-nyiakan' di sini berarti memandang ringan, menganggap hal yang sepele.
Maksud dari ayat Firman Tuhan tersebut diatas adalah hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan kita dan doa tentu adalah salah satunya. Tuhan bertanya, "Bagaimana engkau dapat berharap untuk terlepas dari kehancuran dan kebinasaan pada masa kegelapan yang akan datang, kalau engkau tidak belajar untuk berhubungan denganKu melalui doa? Bagaimana engkau akan mengenal suaraKu pada hari itu, jika engkau belum pernah mendengarnya dalam hatimu dalam ruang doamu?
Saya percaya Tuhan merasa sedih karena banyak dari umat-Nya yang mengabaikan doa hari-hari ini. Yeremia menulis, "Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya." Yeremia 2:32
Inilah pertanyaan terbesar yang tidak dipahami oleh banyak orang kristen: Bagaimana umat Tuhan - yang selalu diserang oleh kuasa neraka dari berbagai sisi akan mampu menghadapi masalah dan cobaan bila tidak pernah mencari Tuhan setiap waktu ? Dan bagaimana mereka bisa mengaku mengasihi Nya dan percaya kepada janji-janji Nya tetapi tidak pernah mendekat kepadaNya?
Penulis kitab Ibrani memanggil kita untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Ibrani 10 mempunyai janji yang luar biasa. Dikatakan bahwa pintu Tuhan selalu terbuka untuk kita, memberikan hubungan langsung dengan Bapa.
"Jadi saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diriNya sendiri dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni." (Ibrani 10:19-22).
Pada ayat selanjutnya, kita diperingatkan bahwa hari Tuhan sedang mendekat dengan cepat. "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (ayat 25). Tuhan berkata, "Bahkan sekarang, pada saat kedatangan Kristus telah dekat, kamu harus mencari wajahKu. Inilah waktunya untuk pergi ke ruang doamu dan mengenalKu lebih dalam!"
Saya percaya kalau kita sedang melihat tanda-tanda yang merupakan bukti-bukti dari sistem zaman baru dan segala juga penurunan moralitas, kekerasan, kejahatan yang terus meningkat yang menandakan kita berada di akhir jaman. Nabi palsu - "malaikat terang" - telah menipu banyak orang dengan ajaran-ajaran sesat mereka. Dan kapan saja dapat terjadi penganiayaan, yang akan membuat hati orang menjadi putus asa karena ketakutan. Tetapi, sebelum segalanya terjadi penulis kitab Ibrani berkata:
"Jangan biarkan kebenaran hilang dari padamu! Tetap bangun dan berjagalah. Kamu memiliki pintu terbuka ke hadapan hadirat Allah yang kudus - maka masuklah ke dalamNya dengan jaminan iman, supaya permohonanmu didengarNya. Darah Kristus telah membuat jalan bagimu - dan tidak ada suatupun berdiri di antara kamu dan Bapamu. Kamu mempunyai segala hak untuk masuk tempat maha kudus, menerima pertolongan yang kamu butuhkan!"
Pada saat kita memandang ringan korban Kristus di kayu salib - yang telah Ia berikan supaya kita mendapatkan apa yang kita butuhkan dari Bapa maka kita telah melecehkan karunia Tuhan dan hal itu akan menyulut murkaNya!
Namun dengan segala peringatan-peringatan yang terus menerus dan keras tentang bahaya bila mengacuhkan doa, orang kristen masih merasa sulit untuk berdoa. Mengapa? Saya percaya ada empat alasan untuk hal ini.
1. Orang Kristen yang tidak jarang berdoa karena Kasih Mereka kepada Tuhan suam-suam kuku!
Kata 'suam-suam' untuk menggambarkan kasih kepada Yesus, bukan bearti orang kristen yang jarang berdoa itu dingin terhadap Tuhan. Tetapi yang dimaksudkan adalah bahwa kasihnya 'murah' - tidak berharga. Biarlah saya memberikan sebuah contoh:
Saat Yesus berpesan pada jemaat Efesus di kitab Wahyu pasal 2, pertama-tama Ia memuji mereka karena pekerjaan mereka. Ia mengakui kerja keras mereka di dalam iman - membenci dosa dan tidak kompromi, menolak ajaran sesat dan tak pernah lelah atau menyerah pada waktu disiksa, dan selalu berdiri untuk Injil.
Tetapi Kristus berkata, Ia menemukan satu hal yang kurang pada mereka. Mereka telah meninggalkan kasih mula-mula, kasih yang mahal padaNya! "Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula." (Wahyu 2:4)
Walaupun mereka mempunyai pekerjaan yang bagus, mereka meninggalkan kasih mereka, perjalanan mereka dengan Yesus. Dan sekarang Ia berkata pada mereka, "Kamu telah meninggalkan kasihmu yang semula. Kamu meninggalkan kedisiplinan yang berharga untuk datang dalam hadiratKu, untuk berhubungan denganKu!"
Perhatikanlah: Yesus sedang berbicara pada orang-orang percaya yang memulai dengan kasih yang menyala-nyala kepadaNya. Ia tidak berbicara pada orang Kristen yang mati, dingin yang tidak pernah mengasihiNya. Bahkan Ia berkata, "Tidak mustahil bagi seorang yang dulunya memiliki hati yang mengasihiKu membiarkan kasihnya menjadi suam. Hamba yang baik yang dulu setiap hari mencari diriKu di ruang doanya sekarang jarang berdoa sama sekali!"
Bayangkanlah betapa menyedihkan hal ini bagi Kristus, sang mempelai pria kita. Perkawinan macam apa yang akan terjadi antara suami dan istri yang tidak pernah meluangkan waktu bersama dalam keintiman? Dan itulah yang Yesus bicarakan di sini. Ia ingin suatu saat yang khusus denganmu, untuk menikmati keintiman denganNya!
Engkau boleh bilang kalau engkau mengasihiNya - tetapi kalau engkau tidak pernah bertemu denganNya dalam doa, hal itu membuktikan kalau engkau tidak mengasihiNya sama sekali. Perilaku seperti itu tidak akan berjalan seperti sepasang kekasih. Kalau engkau bilang pada kekasihmu kalau engkau mencintainya, tapi engkau hanya bertemu seminggu sekali dan hanya cukup untuk mengatakan, "Hai, sayang, aku cinta kamu sekarang - sampai jumpa lagi ya!" Maka ia tidak akan mempercayainya. Demikian pula bagi Yesus, yang telah memberikan semuanya bahkan hidupNya sendiri untukmu dan Ia harus percaya?
Tidak penting seberapa kerasnya pujianmu di gereja, seberapa banyak engkau bilang engkau sangat mengasihiNya, seberapa banyak air mata yang telah engkau curahkan pada waktu-waktu tertentu. Engkau juga dapat memberikan kelemah lembutan kepada sesamamu, mengasihi mereka, membenci dosa, menegur yang bersalah - tapi jika hatimu tidak terus-menerus mendekat pada hadirat Kristus, engkau sama sekali tidak mengasihinya. Engkau menganggap remeh tentang doa dan mengabaikannya dan menurut perkataan Yesus sendiri, inilah buktinya bahwa engkau telah kehilangan kasihmu terhadapNya.
Semua pekerjaan kita sia-sia, kecuali kita kembali kepada kasih yang menyala-nyala kepada Yesus. Kita harus menyadari, "Mengasihi Yesus bukanlah melakukan semua hal, tetapi hal tersebut menyangkut disiplin dan komitmen kita hari lepas hari untuk menjaga suatu hubungan yang intensif denganNya. Dan itulah yang membuatKu berkorban. - David Wilkerson